DEKADE – Perpustakaan Kaltim menggelar kelas menulis secara rutin untuk mengembangkan karya-karya lokal Samarinda, khususnya bidang sastra. Kelas menulis ini bekerja sama dengan perpustakaan kota dan kabupaten di Kalimantan Timur.
“Kami ingin mendorong para penulis lokal untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan bermutu,” kata Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Marthen Rumana di Samarinda.
Menurut Marthen, karya-karya lokal Samarinda bisa menunjukkan potensi dan identitas daerah, terutama menjelang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. “Kami berharap karya-karya mereka bisa menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat Samarinda dengan masyarakat Indonesia lainnya,” ujarnya.
Marthen menambahkan, karya-karya lokal Samarinda juga bisa menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya dan sejarah daerahnya. “Kami ingin menumbuhkan rasa bangga dan cinta tanah air melalui karya-karya sastra,” katanya.
Kelas menulis yang digelar oleh Perpustakaan Kaltim meliputi pembuatan puisi, cerpen, maupun picture book mengenai sejarah Samarinda. “Kami menyediakan para mentor profesional yang bisa membimbing para peserta dalam menulis karya. Para peserta berasal dari siswa, mahasiswa, maupun masyarakat umum,” katanya.
Marthen mengatakan, karya-karya yang dihasilkan oleh para peserta kelas menulis akan diterbitkan dan menjadi koleksi Perpustakaan Kaltim. “Kami juga akan mempromosikan karya-karya tersebut melalui media sosial dan perpustakaan digital,” katanya.
Perpustakaan Kaltim memiliki koleksi karya-karya lokal Samarinda yang bisa dipinjam atau dibaca oleh pengunjung. Koleksi itu menjadi daya tarik bagi pengunjung dari luar daerah yang ingin mengenal lebih jauh tentang Samarinda.
“Kami berharap dengan adanya kelas menulis ini, karya-karya lokal Samarinda bisa semakin berkembang dan dikenal luas. Kami juga berharap hal ini bisa meningkatkan literasi masyarakat Samarinda dalam berbagai bidang,” tutur Marthen. (sik/adv)