
DEKADE – Dengan tangan dingin Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Berau, Yudha Budisantosa, banyak sekolah di Berau yang perpustakaannya sudah diakreditasi, mulai dari SD hingga SMA/SMK. Dalam setahun, terdapat 10 hingga 20 perpustakaan, berhasil diakreditasi.
Baik perpustakaan sekolah maupun kampung. Ia flashback, usai dihajar pandemi Covid19, pada tahun 2022 lalu, akhirnya ada program lagi yang dijalankan. Yakni mengadakan bulan kunjung perpustakaan dan literasi, pengunjung meningkat sangat signifikan. Mendatangkan Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, kemudian, workshop narasumber dan seminar.
Di Kalimantan Timur, Berau terbanyak untuk perpustakaan yang sudah terakreditasi. Dan itu Berau terbaik yang diberikan penghargaan oleh Pemprov Kaltim. Kemudian mendapatkan penghargaan sebagai transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, yakni tidak hanya untuk sebagai wadah membaca saja. Melainkan juga sebagai wadah berkegiatan, salah satunya pelatihan public speaking, beberapa waktu lalu. Kegiatan untuk mengedukasi masyarakat. dan masih banyak lagi kegiatannya, bekerjasama OPD lainnya, untuk 2023 ini.
Yang terakhir yakni pelestarian naskah kuno melalui Keraton Gunung Tabur, yang bersedia untuk naskahnya dialih mediakan ke digital. “Inikan penyelamatan, jika hanya fisik, dikhawatirkan hilang atau rapuh. Dan itu terbaik seKaltim, untuk penyelamatan naskah kuno,” jelasnya.
Bahkan, dari Badan Arsip Nasional Republik Indonesia (Andri) katanya. sudah datang ke Berau dan memberikan Bimtek singkat untuk penyelamatan naskah tersebut. Meskipun untuk saat ini belum bisa diakses karena masih proses. Tentu membuat perpustakaan kembali aktif, tidak semudah membalikan telapak tangan, namun mantan Kabag Pemerintahan Setkab Berau ini yakin, usaha tidak mengkhianati hasil.
“PR tentu masih banyak sekali. Tapi kami tidak berhenti berjuang. Tentu ide dan gagasan. Keberlanjutan perpustakaan ini memang vital. Makanya kami tingkatkan pelayanan dan lainnya. Kemudian kerja sama dengan pihak ketiga, yang punya misi untuk literasi. Salah satunya pegadaian kemarin. Nanti kami akan tingkatkan kerja samanya,” tambahnya.
“Perpustakaan ini gudangnya ilmu. Jadi jangan takut untuk ke perpustakaan. Kami ingin terus meningkatkan kerja sama pastinya. Masyarakat juga melek akan literasi,” tutupnya. (adv)