Cerita

Akhir Hidup Para Hitokiri dan Battosai si Pembantai: Tak Seperti di Manga dan Film #1

Empat pembunuh berantai lahir saat perang saudara berkecamuk di Jepang. Inilah masa-masa terakhir dari kehidupan samurai, sekaligus menjadi titik balik kemajuan Jepang; dari era Bakumatsu ke era Meiji.

Oleh:
Faisal Rahman, Chief in Editor DEKADE.ID

DULU, Jepang berada di bawah kepemimpinan pejabat Shogun yang feodal. Sebagai tangan kanan kaisar, pejabat Shogun berperan menjalankan roda pemerintahan. Meski begitu, kaisar tetap menjadi pemimpin tertinggi di Jepang. Makanya, dia memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat Shogun.

Seiring berjalannya waktu, perubahan politik terjadi tatkala posisi pejabat Shogun dipegang Tokugawa Yoshinobu. Di masa itu, Yoshinobu seolah menjadi pemimpin mutlak di Jepang. Bahkan memiliki kekuasaan yang setara dengan Kaisar Meiji.

Situasi ini kemudian membawa Jepang pada Perang Boshin. Mereka yang bertikai adalah Shogun klan Tokugawa dan Kaisar Meiji yang disokong pelbagai faksi yang ingin mengembalikan kekuasaan ke tangan kekaisaran. Laman Wikipedia menyebut, perang yang berlangsung sejak Januari 1868 hingga Mei 1869 konon melibatkan 12.000 orang dan menewaskan 3.500 orang.

Perseteruan antara Shogun klan Tokugawa dan Kaisar Meiji sebenarnya dipengaruhi banyak hal. Satu diantaranya adalah rasa tidak puas kalangan bangsawan Jepang. Pun ketidakpuasan para samurai atas lunaknya kebijakan pemerintah Jepang yang dijalankan Shogun klan Tokugawa terhadap pihak asing. Terutama, pasca pendaratan Komodor Matthew Perry di Jepang –dikenal sebagai peristiwa Kapal Hitam. Seperti diketahui, kedatangan Komodor Matthew Perry juga menandai berakhirnya masa Sakoku di Jepang yang dijalankan para Shogun selama ratusan tahun.

Shogun klan Tokugawa yang tak ingin kekuasaannya diambil begitu saja oleh Kaisar Meiji, melakukan perlawanan. Di titik inilah perang berkobar. Situasi yang memanas membuat Yoshinobu membentuk pasukan bernama Shinsengumi yang berisi para samurai andal.

Sementara Kaisar Meiji yang didukung pelbagai faksi juga memiliki para samurai tangguh yang siap melindunginya. Kemampuan mereka bahkan tak jauh berbeda dengan pasukan Shinsengumi. Diantara para samurai hebat tersebut, lahir empat Hitokiri; para samurai yang dikenal sebagai mesin pembunuh.

Di era Bakumatsu, empat samurai itu dengan gigih menentang pemerintahan Shogun klan Tokugawa. Targetnya adalah para pendukung dan petinggi Shogun klan Tokugawa. Empat samurai tersebut adalah Tanaka Shinbei, Kirino Toshiaki, Okada Izo, dan Kawakami Gensai. Nama terakhir konon merupakan satu dari empat pembunuh paling terkenal di era Bakumatsu. Dialah yang menjadi inspirasi tokoh anime Kenshin Himura di manga/anime “Samurai X“. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button