DPK Kaltim

DPK Kaltim Lakukan Perbaikan Buku Rusak di Perpustakaan Daerah

DEKADE – Buku-buku yang rusak di perpustakaan daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tidak dibuang begitu saja, melainkan diperbaiki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim dengan biaya yang sudah dianggarkan.

Hal ini disampaikan oleh Pustakawan Madya DPK Kaltim Masitah di Samarinda.

“Kami memiliki bagian pengolahan yang bertugas untuk memperbaiki buku-buku yang rusak, baik yang rusak karena faktor usia, pemakaian, maupun bencana alam,” ujarnya.

Menurut Masitah, alur pengelolaan buku rusak dimulai dari penyerahan buku-buku yang rusak oleh bagian sirkulasi ke bagian pengolahan.

“Bagian pengolahan akan melakukan perbaikan buku-buku itu dengan cara menempel, menjahit, atau mengganti halaman yang robek. Ada yang masih bisa diselamatkan atau diperbaiki dan ada juga yang tidak bisa lagi. Yang tidak bisa lagi, kami akan mendata dan membuat berita acara kerusakan buku yang tak layak dipinjamkan,” jelasnya.

Masitah menambahkan, biaya perbaikan buku sudah termasuk dalam anggaran DPK Kaltim, yang juga mencakup biaya pergantian buku baru untuk mengganti buku yang tak layak.

“Kami juga rutin melakukan pengadaan buku baru untuk menambah koleksi perpustakaan daerah, baik buku cetak maupun digital,” katanya.

Masitah mengatakan, DPK Kaltim sudah melakukan antisipasi sebelumnya untuk mencegah kerusakan buku.

“Kami sudah melakukan mitigasi buku rusak, seperti memberikan pelindung plastik pada sampul buku, membersihkan debu pada buku secara rutin, dan menyimpan buku di tempat yang kering dan sejuk,” tuturnya.

Masitah mengimbau masyarakat dapat menjaga dan merawat buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan daerah.

“Buku adalah sumber ilmu pengetahuan dan hiburan. Kami mengimbau masyarakat untuk mengembalikan buku tepat waktu dan dalam kondisi baik,” tuturnya.

Ia berharap, dengan adanya perbaikan buku rusak, perpustakaan daerah bisa meningkatkan kualitas dan layanan kepada masyarakat.

“Perbaikan buku rusak adalah salah satu bentuk pengelolaan perpustakaan yang profesional dan bertanggung jawab. Kami ingin perpustakaan daerah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi masyarakat,” pungkasnya. (sik/adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button