Diskominfo Kutim

Dinkes Gandeng Kemenag Kutim Cegah dan Turunkan Stunting

DEKADE,SANGATTA – Pemkab Kutim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim dan Kementerian Agama (Kemenag) Kutim bekerja sama untuk mencegah dan penurunan stunting. Dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) terkait penguatan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin.

Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Kutim Poniso Suryo Renggono, mengatakan bahwa fokus pemerintah daerah saat ini penurunan stunting. Dimulai dari calon penganting untuk melakukan pengecekan kesehatan serta pemenuhan gizi saat 1000 hari pertama setelah lahir.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini sebagai langkah awal agar ke depan tidak ada lagi stunting,” ujarnya, Senin, beberapa waktu lalu.

Kepala Kantor Kemenag Kutim Mulyadi Mugheni, mengapresiasi dengan adanya kerja sama ini. Meski sebelumnya Kemenag sudah melaksanakan proses penyiapan mental, spiritual, dan kesehatan bagi calon pengantin.

“Artinya ada MoU atau tidak sudah berjalan, namun dengan adanya MoU akan menguatkan lagi. Bisa bersinergi dari aspek kesehatan bagi calon pengantin,” ungkapnya.

Mulyadi berharap melalui MoU ini pelaksanaannya akan terstruktur dan terbimbing dari segi pembinaan kesehatan calon pengantin. Pihaknya, juga secara berjenjang akan melakukan sosialisasikan di 18 kecamatan melalui KUA masing-masing dan akan tindaklanjuti setelah MoU ini.

Kadinkes Kutim Bahrani, mengatakan Pemkab Kutim ingin menyiapkan generasi unggul ke depannya. Dengan itu, diperlukan adanya intervensi bagi calon pengantin dengan periksa kesehatan tiga bulan sebelum menikah termasuk penyiapan gizinya.

“Orang menikah ditahun pertama itu biasanya langsung hamil jadi harus disiapkan baik fisik, mental maupun status kesehatannya,” bebernya, Senin, 2 Oktober.

Dengan kesiapan yang matang sebelum menikah, kelahiran stunting bisa diminimalisir. Sebab, ia menyebut selama sembilan bulan kehamilan sampai umur dua tahun menjadi pertumbuhan penting bagi anak termasuk otak.

“Kalau lambat diintervensi bisa jadi tumbuh kembangnya terganggu,” tutupnya. (mil/adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button