Kisah Utari Octavianty, Pemuda Pelopor 2021 dari Kaltim yang Sukses Lewat Terobosannya (1)
DEKADE – Utari Octavianty menang di ajang Pemuda Pelopor tingkat nasional pada 2021. Ia tampil sebagai juara dibidang inovasi teknologi mewakili Benua Etam.
SAAT penjurian waktu itu, alumni Universitas Telkom ini bercerita dengan semangat. Usaha startup rintisannya mendapat suntikan dari investor Rp 500 miliar. Para juri lomba tingkat nasional yang digelar Deputi Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, dibuat terperangah dan memujinya.
Di ajang Pemuda Pelopor, Utari Octavianty harus melalui seleksi ketat mulai dari tingkat Kota Balikpapan sebelum ke tingkat Kalimantan Timur dan nasional. Di tingkat provinsi, Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim saat itu meloloskan 5 wakil di 5 Bidang Kepeloporan. Dalam prosesnya 5 peserta lolos hingga tahap administrasi dan fact finding, namun hanya 2 yang berhasil lolos tahap penjurian akhir, hingga akhirnya Utari Octavianty ditetapkan sebagai pemenang.
Utari Octavianty sukses melebarkan sayapnya menggaet nelayan di Jawa dan Sumatera, suntikan modal Rp 500 miliar dari East Ventures saat itu dipakainya untuk mengembangkan usahanya. Aplikasi Aruna rintisannya juga sudah melanglang buana. Konsumennya dari Amerika Serikat, Jepang, hingga Kanada. Uttari lalu memamerkan tampilan aplikasi Aruna.
Berawal pada 2016 lalu, Utari Octavianty mengajak rekannya, Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhillah untuk mengembangkan aplikasi untuk para nelayan. Ide sederhana ini muncul karena ia terlahir dari keluarga yang berprofesi sebagai nelayan. Tujuannya agar masyarakat memperoleh ikan segar langsung dari nelayan dan memotong para ijon dan Tengkulak.
Siapa sangka, ide sederhananya itu kini memiliki dampak yang sangat luar biasa bagi para nelayan yang tergabung dalam Start Up ciptaannya bernama “Aruna”.
Utari Octavianty kini menjadi co-founder startup Aruna yang bermitra dengan para nelayan. Dua tahun lalu, ia mampu menghimpun puluhan ribu nelayan yang bergabung dengan Aruna untuk memasarkan hasil tangkapannya.
“Di setiap sentra nelayan kita ada local heroes yang membantu nelayan untuk memasarkan ikannya,” kata Utari Octavianty yang orang tuanya juga nelayan di Kampung Baru, Kota Balikpapan, ini. (adv)