Guru Besar IPB Ungkap Sisi Positif Hilirisasi Industri Sawit
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Erliza Hambali menyatakan, kebijakan hilirisasi industri kelapa sawit di dalam negeri punya dampak positif bagi perekonomian nasional.
KATANYA, benefit yang diperoleh seperti optimalisasi penyerapan hasil produksi petani rakyat (smallholder), penyediaan bahan pangan, nonpangan, oleokimia, dan bahan bakar terbarukan.
“Benefit lainnya penyedia bahan baku potesial untuk industri-industri, pemenuhan kebutuhan domestik dan ekspor, hingga membangkitkan ekonomi produktif berbasis industri pengolahan,” katanya, saat memberikan paparan di Workshop Hilirisasi Minyak Sawit di Ball Room Swiss-Belhotel Borneo, Kota Samarinda, belum lama ini.
Hilirisasi minyak sawit dalam negeri, ujar Prof. Dr. Erliza Hambali, dilakukan dengan mengolah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) menjadi produk-produk bernilai tambah lebih tinggi. Baik untuk tujuan ekspor maupun untuk substitusi produk impor.
Prof. Dr. Erliza Hambali mengungkapkan, secara umum, hilirisasi CPO dan PKO yang dapat dilakukan di Indonesia dikelompokkan dalam tiga kelompok besar. Yaitu oleofood, oleochemical dan biofuel. Hilirisasi oleofood meliputi berbagai macam produk pangan seperti margarin, shortening, non diary creamer, frying fat, cocoa butter substitute, food emulsifier, dan lainnya.
Lalu hilirisasi oleochemical yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery menjadi produk antara oleokimia/oleokimia dasar hingga produk jadi seperti surfaktan, sabun, deterjen, shampo, biolubricant dan biomaterial dan bioplastik. “Sementara hilirisasi minyak sawit menjadi biofuel diantaranya biodiesel, bioavtur, bensin sawit, green gasoline, green diesel,” ujarnya.
Menurut Prof. Dr. Erliza Hambali, Workshop Hilirisasi Minyak Sawit yang digagas kali kedua di Kalimantan Timur (Kaltim) ini bertujuan untuk mendapatkan informasi produk oleopangan, oleokimia dan biofuel sawit yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Pun untuk mendapatkan gambaran market demand dan prospek pasar produk-produk oleopangan, oleokimia dan biofuel sawit di pasar domestik dan dunia.
“Workshop ini juga memberikan informasi peluang dan tantangan pengembangan industri oleopangan, oleokimia dan biofuel sawit di Indonesia. Selain itu juga memberikan edukasi dan pengetahuan pada masyarakat akan pentingnya hilirisasi sawit dan memberikan demonstrasi pengolahan produk hilir sawit yang mudah untuk diproduksi ulang oleh masyarakat,” tukasnya. (fai)