Diskominfo Kutim

Warga Telen Dapat Setrum PLN, Pemkab Kutim Sebut Tinggal 24 Desa

DEKADE, TELEN – Pemkab Kutim melalui Bagian SDA Setkab Kutim telah menjalin kerjasama dengan UP3 PLN Bontang. Hasilnya, kedua belah pihak sukses meresmikan penambahan jam menyala listrik 24 jam. Dari 8 desa yang ada di Kecamatan Telen, 7 desa sudah menikmati listrik PLN 24 jam dan hanya menyisakan Desa Rantau Panjang.

Peresmian penambahan jam nyala listrik 24 Jam meliputi Desa Juk Ayak, Long Segar, Kernyanyan. Selanjutnya Desa Marah Haloq, Lung Melah dan Long Noran. Sementara Desa Muara Pantun sudah berjalan beberapa tahun lalu.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang meresmikan nyala listrik PLN 24 jam di Kecamatan Telen menyebutkan, dari 139 desa tinggal 24 desa lagi yang belum menikmati listrik PLN. dia menyebut, Pemkab Kutim terus berkoordinasi dengan PT PLN untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Sejak 2021 Pemkab Kutim telah menjajaki kerja sama dengan PLN Rayon Bontang dan Unit Sangatta untuk menyediakan listrik di seluruh desa di Kutim hingga 2024.

“Dari informasi PT PLN, tahun ini pada tahap awal ada kesempatan 9 desa yang akan dilayani. Tapi kita (Pemkab Kutim) mengusulkan 12 desa. Saya minta kepada masyarakat untuk bekerja sama dan kooperatif jika ada petugas dari PLN membersihkan jalur listrik yang akan dilintasi,” imbau Ardiansyah.

Orang nomor satu di Pemkab Kutim itu pun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan hadirnya listrik PLN 24 jam ini. Terutama soal pemasangan instalasi listrik di rumah. Karena biasanya hubungan arus pendek (konsleting) terjadi, disebabkan kualitas kabel instalasi yang kurang dengan beban yang besar. Sehingga bisa menyebabkan konsleting. Jadi harus hati-hati, apalagi saat meninggalkan rumah,” ujar Ardiansyah.

Untuk seluruh progres positif ini, Ardiansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada UP3 PLN Bontang dan masyarakat serta perusahaan yang telah bekerja sama dalam penyediaan jalur untuk pemasangan jaringan. Cepat atau lambatnya penyediaan listrik tentu tak lepas dari partisipasi masyarakat dan perusahaan yang mau lokasinya dijadikan jalur pemasangan jaringan listrik.

Sebelumnya Kepala Bagian SDA Setkab Kutim Arif Nur Wahyuni menjelaskan, sebelumnya listrik hanya menyala 12 -14 per hari. Kini warga sudah bisa menikmati listrik PLN 24 jam. Hal ini membuat warga sangat bahagia. Karena tidak lagi menggunakan genset yang operasionalnya sangat mahal.

“Dengan listrik 24 jam, berarti memangkas biaya solar. Masyaralat dengan mudah mendapatkan informasi dan layanan yang lebih mudah dan tentu sangat membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” jelas wanita berhijab tersebut.

Dia berharap tahun ini seluruh desa di Kutim bisa menikmati listrik. Dia menyebut yang menjadi tantangan adalah merealisasikan listrik 24 jam di wilayah terluar Kutim. Seperti di Kecamatan Karangan, Busang dan Sandaran. (adv/re)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button