DPK Kaltim

Di ANRI, Arsip Sejarah Kerajaan Sadurengas Ditemukan

DEKADE – Catatan sejarah kerajaan Darul Aman atau yang dikenal dengan Kerajaan Sadurengas ditemukan Dinas Kearsipan Perpustakaan Kabupaten Paser. Hal itu terjadi saat mereka melakukan penelusuran di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Sub Koordinator Seksi Akuisisi, Deposit, dan Arsiparis DKP Kabupaten Paser, Marwan Natsir, membenarkan salah satu arsip sejarah yang ditemukan adalah tentang kerajaan Darul Aman atau yang dikenal dengan Kerajaan Sadurengas.

Dari arsip yang ditemukan itu, urai Marwan Natsir, diketahui Kerajaan Sadurengas membawahi wilayah Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan dua wilayah yang saat ini berada di Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Pamukan atau Tanah Bumbu dan Kota Baru.

Dia menerangkan, dari hasil temuan penelusuran arsip sejarah Kabupaten Paser ini nantinya akan digandakan untuk disimpan di kantor arsip daerah. “Sementara baru arsip-arsip ini yang kami temukan, kemungkinan masih ada arsip lain,” akunya.

Marwan Natsir menegaskan, direncanakan pada 2024, jika arsip sudah lengkap akan dibuat buku Citra Satelit Kabupaten Paser. Dia berharap anggaran penggandaan arsip yang sudah diusulkan ke Pemda Paser pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Paser bisa diakomodir. “Karena arsip ini dokumen penting dan bermanfaat bagi penelitian ataupun mahasiswa yang ingin membuat skripsi tentang Kabupaten Paser,” jelasnya.

Marwan Natsir juga menjelaskan, arsip lain yang ditemukan dalam penelusuran DKP Kabupaten Paser adalah arsip Kabupaten Paser berbahasa Belanda. Fakta itu termuat dari Staatblaad pada 1898 nomor 178 tentang Afdeling Paser en de Tanah Boemboe.

“Selanjutnya arsip Ratu Aji Putri Botung atau Ratu Aji Putri Petong, serta arsip jumlah penduduk Kaltim-Kalsel pada 1873, yakni surat dari residen Kaltim-Kalsel kepada Gubernur Jenderal Hindia,” paparnya.

“Dalam arsip itu jumlah penduduk disebutkan jumlah penduduk Pagatan, Sabambar, Tanah Boemboe, Pasier, Koetai, Sambalireng, Gunung Tabur, dan Bulungan pada 1873 berjumlah 450.000 orang,” timpal Marwan Natsir. (adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button