DEKADE – Sebuah buku berwarna cokelat tampak pudar, tersusun rapi diantara ratusan buku lain. Sampul depannya menggambarkan dua simbol berbentuk lingkaran.
Buku ini berjudul “Ilmu: Magic and Divination amongst the Benuaq and Tunjung Dayak”. Penerbitnya adalah Puspa Swara (Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara) dan Rio Tinto Foundation. Hal paling menarik adalah buku ini akhirnya kembali dibaca sang penulis; Michael Hopes.
Momentum ini terjadi saat pria berpaspor Australia tersebut datang ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timut (Kaltim) beberapa waktu lalu. Tujuan pria kelahiran Sydney 1956 ini sendiri adalah mencari buku yang pernah ditulisnya, yakni “Ilmu: Magic and Divination amongst the Benuaq and Tunjung Dayak”.
“Pagi ini saya bertandang ke perpustakaan untuk kedua kalinya. Seingat saya pertama kali menginjakkan kaki ke perpustakaan sekitar tahun 1992 yang lalu,” kenangnya.
Sebagai informasi, buku “Ilmu: Magic and Divination amongst the Benuaq and Tunjung Dayak” berisi cerita tentang ilmu magis dan kepercayaan suku Dayak Benuaq dan Tunjung.
Michael Hopes tampak semringah saat buku tersebut diperlihatkan kembali kepadanya. Apalagi, buku tersebut masih tersimpan baik di DPK Kaltim dan menjadi salah satu koleksi konten lokal Kaltim yang diminati. Bahkan, buku ini pula sering digunakan oleh pemustaka lainnya.
Diketahui, lawatan Michael Hopes ke DPK Kaltim ini untuk mencari literatur berkaitan dengan sejarah Kutai abad 18 dan 19. Saat menemukan buku yang diinginkannya, Michael Hopes tampak sigap menggurat pena di atas sebuah buku untuk mencatat. Disela momentum itu juga terungkap, Michael Hopes berencana akan merilis buku baru mengenai Sejarah Kutai dan Suku Dayak.
Di DPK Kaltim, Michael Hopes tampak pula beberapa kali terlihat mondar-mandir memeriksa koleksi buku sejarah Kaltim yang tersedia. (adv)