DEKADE – Kunjungan kerja dilakukan pengurus dan kader perpustakaan “Pubertas” Kelurahan Berbas Pantai, Kota Bontang, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur, Senin 30 Oktober 2023, pagi tadi. Didampingi Lurah Berbas Pantai Supriadi dan Anggota Komisi III Dewan Perakilan Rakyat Daerah Kota Bontang Yasir Arafat, rombongan diterima Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Taufik di Aula Oemar Dachlan, Senin 30 Oktober 2023.
Dalam sambutannya, Lurah Berbas Pantai Supriadi mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan DPK Kaltim. Sebab, rombongan sempat melakukan tur singkat melihat dari dekat ruangan-ruangan di DPK Kaltim.
Baginya, visitasi ini menjadi wadah bagi para pemuda Kelurahan Berbas Pantai untuk membantu mempromosikan sekaligus mempublikasi Perpustakaan Kelurahan Berbas Pantai agar lebih dekat dengan masyarakat Kota Taman. Menurut Supriadi, prestasi tersebut menjadi pemicu semangat para anggota dan kader perpustakaan untuk terus belajar lebih mendalam mengenai ilmu-ilmu pengelolaan perpustakaan.
“Kawasan Brebas Pantai rawan akan kejahatan penyalahgunaan obat-obatan dan narkoba. Melibatkan mereka lewat kegiatan perpustakaan membentuk kegiatan positif yang bermanfaat. Selain itu perpustakaan kami sebelumnya terpilih menjadi Perpustakaan Kelurahan dengan layanan digital terbaik di Indonesia,” ungkap Supriadi dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) P3KM Taufik menyatakan kedatangan rombongan Kelurahan Berbas Pantai ke DPK Kaltim sangat diapresiasi. Pasalnya, turut melibatkan andil dari Anggota Komisi III DPRD Bontang Yasir Arafat yang peduli dengan pencapaian dan kualitas Perpustakaan Kelurahan Berbas Pantai.
Taufik berharap visitasi ini bisa menjadi tempat pembelajaran bagi pengurus dan kader perpustakaan dalam mengelola perpustakaan. “Membaca tanpa diimplementasikan hasilnya akan nihil, sebaliknya bila membaca tapi ada manfaatnya untuk hidup itu baru literasi,” jelasnya.
“Kedepannya saya berharap Perpustakaan Berbas Pantai dapat berbasis inklusi sosial dengan menyediakan semakin banyak koleksi buku yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai mata pencahariannya. Misalkan nelayan, ditambah lagi koleksi buku mengenai perikanan dan kemaritiman,” sambung Taufik. (adv)