Demi Desa Budaya Pampang, Pj ubernur Kaltim Percepat Kunjungan ke Tiongkok
Ada cerita menarik dibalik penutupan Festival Desa Budaya Pampang dan Pesta Panen, Minggu 23 Juni 2024 kemarin. Demi memenuhi janji, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik, ternyata mempercepat lawatannya ke Anhui, Tiongkok. Hal itu dilakukannya demi bisa menghadiri seremoni penutupan Festival Desa Budaya Pampang dan Pesta Panen di Desa Budaya Pampang, Kota Samarinda.
“SAYA sengaja pulang lebih cepat dari Anhui Cina. Seharusnya saya pulang 24 Juni 2024. Tapi, saya sengaja persiapan sejak awal, saya berjanji untuk memenuhi undangan penutupan ini di Desa Budaya Pampang,” katanya saat memberi sambutan, dan langsung disambut tepuk tangan para tamu undangan dan peserta.
Bagi Akmal Malik, keberadaan Desa Budaya Pampang maupun event yang dilaksanakan ini, telah berkontribusi besar. Sebab, melalui event ini Desa Budaya Pampang secara langsung telah mengenalkan seni dan budaya adat Dayak Kenyah kepada khalayak.
“Insya Allah dengan kontribusi itu akan menjadi kekuatan kita untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara, melalui seni dan budaya yang ditampilkan selama ini di Desa Budaya Pampang,” ujarnya.
Akmal Malik menyatakan, Desa Budaya Pampang merupakan aset Kaltim. Sehingga, siapapun yang datang ke Kaltim –khususnya Kota Samarinda– harus wajib mampir ke desa yang mayoritas dihuni suku Dayak Apokayan ini.
“Artinya, Desa Budaya Pampang ini bukan hanya milik Kota Samarinda saja. Meski, dimiliki Kota Samarinda, tidak menutup Pemprov (Pemerintah Provinsi, Red.) Kaltim juga membantu pengembangan Desa Budaya Pampang,” ucapnya.
“Seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim juga wajib membantu promosikan Desa Budaya Pampang. Karena apa yang ditampilkan masyarakat atau pelaku seni dan budaya di sini harus betul-betul menjadi daya tarik pengunjung,” timpal Akmal Malik.
Selain itu, Akmal Malik mengingatkan, hal terpenting adalah bagaimana mengemas dan mempromosikan seni dan budaya di Desa Budaya Pampang. Tujuannya, tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kaltim. “Kita dekat dengan bandara (Bandar Udara, Red.). Kalau bisa ada paket kunjungan wisata diberikan, terutama Desa Budaya Pampang,” pintanya.
Selain itu, Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim, Ajang Kedung, berharap event ini dapat menjadi destinasi pariwisata Kaltim. “Kami meminta perhatian dari Pemprov Kaltim maupun Pemkot (Pemerintah Kota, Red.) Samarinda,” tuturnya.
Sebagai informasi, Festival Desa Budaya Pampang dan Pesta Panen diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 51 Desa Budaya Pampang. Penutupan event dilakukan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik ditandai dengan pemukulan gong. Dalam kesempatan tersebut, dirangkai dengan penampilan 13 tarian adat Dayak.
Sementara itu, dalam rangkaian seremoninya, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik disambut dengan prosesi pemakaian baju adat asal Desa Budaya Pampang oleh Kepala Adat Desa Budaya Pampang Esrom Palan.
Hadir mendampingi Pj Gubernur Akmal Malik adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim Ismiati, sejumlah pejabat Eselon III lingkup Pemprov Kaltim, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Zainal Arifin, ratusan masyarakat Dayak Kenyah, hingga pengunjung asal Kota Samarinda dan luar negeri. (fai)