DEKADE, SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sulasih menyatakan keprihatinannya terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak yang terus meningkat setiap tahunnya di Kaltim.
Berdasarkan Data terbaru Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, menunjukkan sekitar 40-50 persen korbannya adalah orang dewasa, sedangkan 50-60 persen adalah anak-anak. Di 2023, tercatat 1.108 kasus, di mana 60 persennya adalah anak-anak. Sementara itu, hingga September 2024, telah tercatat kurang lebih 750 kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak.
Atas tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak tersebut. Sulasih menekankan pentingnya langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, organisasi masyarakat, hingga kelompok sosial lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh berbagai stakeholder terkait adalah dengan mengintensifkan sosialisasi pencegahan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman warga terkait permasalahan ini. Dengan demikian, perempuan dan anak merasa aman dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari,” ujarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Sulasih menekankan perlunya perhatian secara konsisten dan sistematis dari pihak terkait untuk memenuhi hak anak dan perempuan. Langkah ini juga bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender. “Seperti berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan, meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, berkurangnya kasus kekerasan terhadap anak, serta meningkatnya kualitas layanan perlindungan khusus kepada anak,” jelasnya.
Sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Sulasih sering mengadakan kegiatan sosialisasi dan seminar terkait pencegahan kekerasan. “Kemarin juga dari MUI (Majelis Ulama Indonesia, Red.), saya sebagai Ketua Pemberdayaan Perempuan, mengadakan seminar tentang pencegahan dan sebab-sebab pelecehan seksual. Ini sudah kita lakukan,” tambahnya
Selain itu, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta orang tua untuk berperan aktif dalam mengantisipasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Terutama bagi orang tua semua, penting untuk selalu waspada dan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak mereka tentang bahaya kekerasan dan cara menghindarinya,” katanya.
Sulasih meminta kepada orang tua untuk berperan aktif dalam mengantisipasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Terutama bagi orang tua semua, tidak terfokus kepada pemerintah saja. Tapi, dari lingkungan juga bertanggung jawab untuk mencegah hal itu,” pungkasnya. (nur/adv)