Warta

K3 PT KFI Disorot Ketua Komisi IV DPRD Kaltim

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi, menyoroti kinerja PT Kalimantan Ferro Industry (KFI). Pasalnya, perusahaan nikel yang terletak di Pendingin, Sanga-Sanga, Kukar, tersebut kembali ledakan, Kamis 16 Mei 2024, sore.

INSIDEN ini mengakibatkan dua pekerja mengalami luka-luka. Sebelumnya, pada 2023 lalu, insiden serupa juga sempat melanda PT KFI dan menelan 2 korban. Dimana salah satu diantaranya meninggal dunia.

Akhmed Reza Fachlevi berharap, manajemen PT KFI melakukan langkah-langkah yang konkret dan proaktif dalam meningkatkan safety dan penerapan K3 di perusahaannya.
“Ini menjadi perhatian yang serius untuk kita semua, karena sudah berapa kali terjadi insiden seperti ini, baik kecelakaan kerja dan hal lainnya,” katanya.

Selain itu, Akhmed Reza Fachlevi juga meminta kepada manajemen PT KFI untuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di smelter tersebut. Termasuk pemeriksaan terhadap kelengkapan fasilitas proteksi kebakaran, pelatihan bagi para pekerja tentang prosedur keselamatan kerja, serta penerapan langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja yang lebih ketat.

“Dengan begitu diharapkan kecelakaan dan kebakaran yang terjadi sebelumnya dapat dihindari, dan lingkungan kerja di smelter nikel menjadi lebih aman dan kondusif bagi seluruh pekerjanya,” tutupnya.

Sebagai informasi, insiden ledakan terjadi di area pembuangan slag nikel pabrik smelter PT KFI di Desa Pendingin, Sanga-Sanga, Kukar, Kamis 16 Mei 2024, sore. Sejumlah rekaman video amatir beredar di media sosial sejak Jumat 17 Mei 2024. Ledakan tersebut mengakibatkan dua pekerja mengalami luka-luka.

Dikonfirmasi terpisah, Owner Representative PT KFI, M. Ardhi Soemargo, insiden ini terjadi sekitar pukul 18.40 Wita dan berlangsung selama beberapa menit. “Letupan keras terjadi yang disebabkan oleh kemacetan pada aliran pendingin slag,” ujarnya kepada awak media di Kota Samarinda, Jumat 17 Mei 2024.

Kata M. Ardhi Soemargo, percikan api yang berasal dari kolam slag nikel melambung ke Udara. Namun para pekerja yang berada di lokasi segera melakukan tindakan pendinginan dengan alat pemadaman.

Dua pekerja yang berada dekat lokasi kejadian, lanjut M. Ardhi Soemargo, terkena dampak langsung dari letupan. Satu pekerja mengalami luka, sementara yang lain terkena debu. Keduanya telah menerima perawatan di Puskesmas Sanga-Sanga, dan kondisi mereka dilaporkan stabil.

“Pabrik smelter nikel kini telah kembali beroperasi normal tanpa adanya kerusakan pada sistem produksi. Tim internal kami masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab pasti dari insiden tersebut,” ucapnya.

“Informasi lebih lanjut mengenai hasil investigasi dan langkah-langkah perbaikan yang diambil oleh PT KFI akan disampaikan kepada publik seiring dengan perkembangan situasi,” timpal M. Ardhi Soemargo. (fai)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button