DEKADE, SAMARINDA – Kontribusi untuk kemajuan pariwisata di Benua Etam, telah dilakukan Program Studi (Prodi) Diploma 4 (D4) Usaha Perjalan Wisata (UPW), Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda (Polnes). Hal ini dibuktikan dengan dirilisnya sejumlah buku bertema pariwisata.
M. Fauzan Noor, Koordinator Prodi D4 UPW Jurusan Pariwisata Polnes, menyatakan buku-buku tersebut merupakan kumpulan project yang dibuat oleh para mahasiswa Prodi D4 UPW Polnes saat melakukan proses magang di semester 4 dan 7. Buku itu kemudian diterbitkan dengan International Standard Book Number (ISBN) melalui CV Literasi Nusantara.
“Nama penulis 1 dari buku yang diterbitkan ini menggunakan semua nama-nama dosen Prodi D4 UPW secara bergantian, sehingga setiap osen Prodi D4 UPW memiliki karya sebagai bahan untuk BKD (Beban Kerja Dosen, Red.),” katanya
M. Fauzan Noor menerangkan, setiap project selalu diusulkan untuk dibuatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Nama yang tercantum di sertifikat tak hanya dosen pembimbing, tetapi juga nama-nama mahasiswa yang membuatnya.
Di angkatan 2020 Prodi D4 UPW Polnes, ujar M. Fauzan Noor, hasil dari project magang yang dilakukan mahasiswa di semester 7 pada 2023 ada 14 sertifikat HAKI. Sementara di angkatan 2022 Prodi D4 UPW Polnes, hasil dari project magang yang dilakukan mahasiswa di semester 4 pada 2024 ada 19 sertifikat HAKI.
“Metode pembuatan HAKI ini menggunakan dana Prodi D4 UPW Polnes yang nantinya akan dikembalikan berbentuk insentif, sehingga dana Prodi D4 UPW Polnes akan bertambah,” paparnya.
Menurut M. Fauzan Noor, hal serupa juga dilakukan dengan pembuatan buku hasil dari project mahasiswa. Dimana insentif pembuatan buku pun untuk pengembangan Prodi D4 UPW Polnes.
“Di tahun ini, skripsi mahasiswa kami dokumentasikan dalam bentuk buku yang terbagi menjadi 2. Yakni tema skripsi 1 pada pengelolaan destinasi wisata dan tema 2 perihal operasional perjalanan wisata,” bebernya.
“Selain itu, kami pun juga mendapatkan kerjasama dengan BRIDA (Badan Riset Inovasi Daerah, Red.) Kukar (Kutai Kartanegara, Red.) yang mana hasilnya kami dokumentasikan juga menjadi 2 buku,” tandas M. Fauzan Noor. (de)