Ketua PPJI Kaltim: Industri Kuliner Telah Berkembang Menjadi Industri Kreatif
Wisata kuliner di Benua Etam belum dikembangkan secara optimal. Makanya, program strategis dan rencana aksi sangat diperlukan. Inilah cara yang tepat untuk penguatan wisata kuliner.
FITRIYANA Zoelkifli, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan, pengembangan wisata kuliner tradisional jadi upaya strategis dalam penguatan pariwisata di Kaltim. Terlebih sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Ia mengatakan, penguatan pariwisata di Kaltim harus mengacu pada empat pilar. Seperti industri, destinasi, kelembagaan dan pemasaran. Hal ini engingat industri pariwisata di Kaltim sudah dikenal luas dan memiliki daya saing yang kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Pengembangan itu harus melibatkan stakeholder dari berbagai unsur, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” katanya, saat menjadi narasumber di Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemasaran Ekonomi Kreatif (Ekraf) Penguatan Kuliner Tradisional Dalam Pengembangan Destinasi Wisata di Bumi IKN, Senin 1 Juli 2024, di Ruang Mancong, Hotel Mesra –Kota Samarinda.
Program prioritas dan rencana aksi, ujar Fitriyana Zoelkifli, dirumuskan untuk mendukung program pariwisata kuliner di IKN. “Program prioritas tersebut diimplementasikam meliputi penguatan posisi makanan khas dan kemitraannya,” jelasnya.
Pemerintah daerah, lanjut Fitriyana Zoelkifli, diharapkan dapat memberikan insentif pada industri pendukung pariwisata kuliner. Misalnya melalui dukungan fasilitas, pembinaan dan promosi. Sebab, industri kuliner juga harus berkembang melalui deversifikasi produk dan perluasan jaringan dengan memanfaatkan teknologi.
“Industri kuliner telah berkembang menjadi industri kreatif melalui pemanfaatkan teknologi untuk mengembangkan desain, pemasaran online, serta sistem pembukuan dan pelaporan,” terangnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga harus memfasilitasi dan mendorong industri kuliner melalui program penguatan sumber daya manusia (SDM), pemasaran produk, atraksi pariwisata, dan penyusunan paket wisata. “Prioritas pembangunan infrastruktur pariwisata kuliner meliputi penataan kawasan wisata seta pembangunan melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Red.),” ucapnya. (fai)