DEKADE – Fakta mengejutkan diungkap Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono. Katanya, Benua Etam saat ini memiliki segudang potensi investasi yang menjadi daya tarik investor nasional dan asing.
Derdasarkan data DPMPTSP Kaltim, pada triwulan II 2023, tercatat tiga besar negara yang menanamkan investasinya di Kaltim. Tiongkok menempati peringkat pertama, disusul Singapura dan Malaysia.
Ketiganya mendominasi realisasi investasi berdasarkan asal negara dalam peringkat tiga besar. Total PPMA di Kaltim triwulan II 2023 bahkan sebesar Rp 4,54 triliun.
“Kaltim sangat potensial sekali. Di sini, ada banyak sektor usaha yang bisa dikembangkan, seperti pertambangan, industri, pariwisata, pertanian, perkebunan, dan lain-lain,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) yang digelar Pemprov Kaltim melalui DPMPTSP Kaltim di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ajang MIF, lanjutnya, dapat mempromosikan potensi daerah ke investor lokal dan internasional.
Namun, dia mengharapkan Pemprov Kaltim dapat pula mengundang para investor lokal dan asing dalam ajang MIF ataupun langsung ke Kaltim. “Di MIF, Pemprov Kaltim mempromosikan potensi dari 10 kabupaten dan kota. Mereka juga menunjukkan keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor jika berinvestasi. Misalnya, kemudahan perizinan, insentif fiskal, dukungan infrastruktur, dan lain-lain,” ujarnya.
Kendati begitu, Nidya Listiyono belum dapat memastikan tentang keberadaan investor yang tertarik untuk berinvestasi di Kaltim lewat MIF. “Saya optimistis MIF akan memberikan dampak positif bagi peningkatan investasi,” tukasnya. (adv)