DEKADE – PJ Gubernur Kaltim Akmal Malik diminta melanjutkan kinerja Isran Noor-Hadi Mulyadi yang masih memiliki pekerjaan rumah. Pasalnya, semua program disebut apik itu dianggap apik belum tuntas sepenuhnya.
M. Udin, Anggota Komisi I DPRD Kaltim, mengatakan infrastruktur jalan di sejumlah daerah di Kaltim belum sepenuhnya dalam kondisi mantap. Misalnya, ruas pada jalan ke Samarinda-Kubar. Lalu Samarinda-Bontang.
Selain itu akses jalan Samarinda-Tenggarong-Kota Bangun, Tenggarong-Kota Bangun, dan Berau-Tanjung Redeb. “Penyebabnya tentu tambang ilegal, karena setiap koridoran melalui jalan umum. Ini sebenarnya tidak ada ketegasan dari pemerintah kita termasuk aparat,” katanya.
Pemprov Kaltim, urai M. Udin, seharusnya melaporkan ke pihak berwenang terkait oknum-oknum yang menggunakan jalan umum guna kepentingan tambang ilegal. “Apapun itu, kita berharap bahwa Pj gubernur bisa membenahi, mengevaluasi berkaitan dengan kinerja seluruh OPD yang berkaitan dengan jalan-jalan dan pekerjaan lainnya,” jelasnya.
Selain infrastruktur jalan, masalah pendidikan dan tenaga kerja di Kaltim turut jadi sorotan M. Udin. Kendati begitu, dia mengucapkan terima kasih kepada Isran Noor-Hadi Mulyadi atas dedikasinya selama ini. “Kalau tidak berbenah dari sekarang, bakal ketinggalan,” jelasnya. “Beliau (Isran Noor, Red.) juga menyadari bahwa banyak masalah-masalah yang belum bisa diselesaikan selama lima tahun jabatan, perlu menjadi koreksi,” sambung M. Udin. (adv)