DEKADE, KUKAR – Reses Masa Sidang I 2024 dilakukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi. Sejak Kamis 31 Oktober 2024 hingga Senin 7 November 2024, politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengelilingi sejumlah tempat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Diantaranya Desa Tani Bakti, Desa Loa Duri Ulu dan Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Janan. Selain itu, Desa Handil Terusan, Desa Kutai Lama dan Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana, serta Desa Sumber Sari dan Desa Ponoragan di Kecamatan Loa Kulu.
Dalam reses itu, Akhmed Reza Fachlevi menemukan 5 masalah utama yang dihadapi masyarakat. Sebut saja seperti limbah lingkungan, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, pertanian, dan air bersih.
Bagi Akhmed Reza Fachlevi, reses menjadi wadah penting untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat di daerah pemilihan (dapil). Hal ini untuk memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada masyarakat di dapil sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan. “Ini juga berkaitan dengan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPRD Kaltim,” ucapnya.
Reses, lanjut Akhmed Reza Fachlevi, juga menjadi manifestasi kewajiban Anggota DPRD Kaltim untuk melakukan komunikasi dua arah dengan konstituen atau pemilih. Makanya, hasil reses ini akan dilaporkan secara tertulis dalam Tapat Paripurna melalui Fraksi Partai Gerindra. “Semua aspirasi masyarakat di Kukar sudah saya dengar saat reses. Semua itu nanti akan saya bawa ke DPRD Kaltim,” ujarnya.
Menurut Akhmed Reza Fachlevi, masalah yang dihadapi masyarakat di 8 desa tak sekadar ditindaklanjuti dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim mendatang. Wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Kukar ini berkomitmen memperjuangkan aspirasi asyarakat melalui kewenangannya sebagai Anggota DPRD Kaltim.
“Reses ini merupakan waktu yang sangat berharga bagi saya untuk kembali ke dapil dan berdialog langsung dengan masyarakat. Reses adalah waktu bagi saya untuk mendengarkan masyarakat secara langsung dan memahami isu-isu yang dihadapi,” urainya. (fai)