DEKADE, BALIKPAPAN – Pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kalimantan Timur (Kaltim), resmi dilantik di Hotel Horison Sagita –Kota Balikpapan. Rangkaian acara yang berlangsung sejak Minggu 13 Oktober 2024 hingga Selasa 15 Oktober 2024 besok itu, diapresiasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.
Dia mengatakan, sektor pertanian di Kaltim butuh penguatan. Terutama oleh para pemuda. Apalagi, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan salah satu penyangga Ibu Kota Negara (IKN), punya peluang besar berkontribusi.
Akhmed Reza Fachlevi mengungkapkan, dalam 3 tahun terakhir, Kabupaten Kukar sangat berkontribusi dalam produksi padi di Kaltim. Di 2021 misalnya, produksi padi di sana mencapai 104.441,83 ton. Di 2022, produksinya meningkat menjadi 105.025,70 ton. Lalu pada 2023, peningkatan produksi Kembali terjadi mencapai 106.411,09 ton.
“Dari total 215.290,58 ton produksi padi di Kaltim, 106.411,09 ton diantaranya berasal dari Kabupaten Kukar tahun lalu. Ini berdasarkan data resmi dari BPS (Badan Pusat Statistik, Red.) Kaltim,” ujarnya. “Dari angka itu, jelas peningkatan produksi padi di Kabupaten Kukar akan kembali meningkat tahun depan. Di titik inilah para pemuda harus aktif ambil bagian di dalamnya,” ulas Akhmed Reza Fachlevi.
Baginya, keterlibatan pemuda di sektor pertanian, khususnya padi, masih minim. Padahal, jumlah pemuda di Kaltim cukup banyak. Masalah ini perlu dicarikan solusi agar minat pemuda untuk turun ke sawah bisa meningkat. Misalnya, melaksanakan program pendidikan pertanian sejak Sekolah Dasar (SD). Termasuk kunjungan siswa ke lahan pertanian. “Tujuannya untuk mengubah persepsi tentang profesi petani, menjadikannya sebagai salah satu cita-cita generasi mendatang,” ungkap Akhmed Reza Fachlevi.
Dia menyatakan, dukungan teknologi modern sangat penting untuk menarik minat generasi muda terlibat di bidang pertanian. Fasilitas ini juga akan membantu meningkatkan hasil tani dan memperkuat posisi pertanian Kaltim di masa depan, terutama di tengah perkembangan IKN yang membutuhkan suplai pangan lokal. Makanya, salah satu solusi ini menjadi Langkah penting yang harus dilakukan untuk menghadapi antangan di era modern dan dinamis saat ini.
Selain itu, beberapa upaya lain untuk menarik minat pemuda di bidang pertanian meliputi peningkatan pelatihan tentang pertanian modern, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta program insentif yang didukung oleh pemerintah dan kemitraan dengan sektor swasta. Kampanye untuk mempromosikan potensi keuntungan dan dampak positif pertanian bagi lingkungan juga diharapkan mampu memotivasi lebih banyak pemuda Kaltim untuk memilih bertani sebagai pilihan karir yang berkelanjutan.
“Dengan semua dukungan ini, tidak diragukan lagi bahwa sektor pertanian di Kaltim memiliki masa depan yang cerah. Para petani muda isa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut terlibat dalam membangun pertanian yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era IKN,” urai Akhmed Reza Fachlevi. (fai)