DEKADE – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Marthinus, punya pandangan optimistis mengenai sektor pertanian di Bumi Mulawarman. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menilai, pandangan sektor ini sangat potensial untuk berjaya pada nantinya di provinsi ini menggantikan sektor-sektor pertambangan.
Menurut Marthinus, Kaltim yang selama ini terkenal akan kekayaan alamnya di dalam sektor gas, minyak, dan batubara, pada saatnya nanti akan berhenti karena sumber daya alam itu akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Untuk itu, bagi Marthinus, strategi untuk menghadapi masa pasca tambang adalah menyiapkan lahan untuk sektor pertanian.
Marthinus mengatakan, sektor pertanian untuk pangan misalnya, tidak akan ada habis-habisnya sesuai dengan pertambahan jumlah manusia yang meningkat terus sepanjang masa. “Kebutuhan pangan, bisa dipasok Kaltim jika serius menggarap sektor pertanian,” ujarnya. “Saat ini kontribusi sektor pertanian dalam arti luas terhadap PDRB Kaltim terus naik ketimbang beberapa tahun lalu, yakni dengan kontribusi di kisaran 8 persen beberapa tahun ini,” lanjut Marthinus.
Dia meyakini, dengan adanya fokus pada sektor pertanian dapat meningkatkan kebutuhan yang ada, serta dapat menggantikan sektor-sektor yang dinilai bisa habis dalam kurun waktu yang terbatas.
“Saya optimis pertanian Kaltim akan terus menanjak, terbukti sekarang andil terhadap PDRB yang mulai naik. Apalagi gubernur kita yang terus menggenjot pertanian karena beliau dulu adalah penyuluh pertanian, jadi wajar kalau gubernur sangat memahami berbagai hal di sektor ini,” urai Martinus. (adv)