DEKADE – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono mengatakan para petani sawit kedepan tidak hanya menjual tandan buah segar. Lewat energi terbarukan, mereka juga bisa menjual listrik dari biogas. “Ini juga akan menghemat biaya operasional dan meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Sapto Setyo Pramono berharap Pemprov Kaltim dapat segera menyusun rencana aksi pengembangan energi terbarukan yang terukur dan terintegrasi. Dia juga meminta agar pemerintah provinsi dapat bekerja sama dengan pihak terkait, seperti pemerintah pusat, DPRD, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat.
“Kaltim harus punya roadmap energi terbarukan yang jelas dan terstruktur. Pemerintah harus tahu sumber energi terbarukan apa saja yang ada di Kaltim, berapa kapasitasnya, bagaimana cara mengelolanya, dan siapa yang bertanggung jawab. Harus punya target dan indikator yang dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala,” urainya.
Disamping itu, Sapto Setyo Pramono juga menekankan pentingnya kontinuitas dan konsistensi dalam pengembangan EBT di Kaltim. Ia menginginkan agar setiap pergantian kepemimpinan di provinsi ini, tidak mengubah arah dan prioritas EBT yang telah ditetapkan.
“Hal yang menjadi perhatian, tidak boleh gonta-ganti kebijakan EBT setiap pergantian gubernur. Kita harus punya komitmen bersama untuk mewujudkan visi zero emisi karbon di Kaltim,” tandasnya. (adv)