DEKADE, SAMARINDA – Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Ahmad Firdaus, mengapresiasi Seminar Pendidikan Politik Dini yang digagas Lembaga Pengembangan Kreativitas Remaja (LPKR) Kaltim di Hotel Fugo, Minggu 17 November 2024, pagi kemarin. Menurutnya, hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik.
“Pendidikan politik merupakan upaya memberikan pengetahuan sekaligus pemahaman apa saja yang menjadi tanggungjawab dan kewajiban masyarakat umum,” jelasnya, saat memberikan sambutan.
Kata Ahmad Firdaus, dalam konteks kehidupan politik, Kota Samarinda dan Kaltim, akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Rabu 27 November 2024 mendatang. “Adik-adik harus tahu, bahwa pilkada nanti akan berlangsung dari jam 7 (pukul 07.00 Wita pagi, Red.) sampai jam 12 (pukul 12.00 Wita, Red.),” terangnya, kepada peserta Seminar Pendidikan Politik Dini.
Menurut Ahmad Firdaus, para peserta yang hadir merupakan generasi muda Kota Tepian yang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Baik di Kota Samarinda, Kaltim, bahkan nasional. “Umur 17 tahun sampai 39 tahun cukup mendominasi DPT. Ada 6 persen DPT didominasi usia muda,” ujarnya.
Dengan komposisi pemilih pemuda yang dominan, Ahmad Firdaus menyebut fakta ini merupakan fenomena baru di pemilih pemula. “Makanya, kami berupaya pemilih pemula ini menjadi agen perubahan yang mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pilkada,” ucapnya.
Di Kota Samarinda, lanjut Ahmad Firdaus, tingkat partisipasi pemilih termasuk rendah. Bahkan di bawah target Kemendagri. “Base on 2020 pilkada, rata- jumlah pemilih tingkat partisipasinya 61 persen. Hak pilih di Balikpapan dan Kukar (Kabupaten Kutai Kartanegara, Red.) rendah. TPS (Tempat Pemungutan Suara, Red.) rata-rata 58 persen,” ungkapnya. “Hasil ini tentu membuat kredibilitas calon kepala daerah juga rendah,” ulas Ahmad Firdaus. (de)