
DEKADE – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Abdul Kadir Tappa menyatakan, permasalahan yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Berau masih tentang belum memadainya infrastruktur dasar, termasuk sarana pendidikan di pedesaan.
“Masyarakat Berau banyak yang mengeluhkan perihal infrastruktur, jalan-jalan penghubung, hingga jalan yang kondisinya kurang bagus. Contohnya seperti dari Tanjung Redeb menuju Biduk-Biduk,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini menginginkan agar ada tambahan anggaran dari pos bantuan keuangan provinsi untuk pemeliharaan jalan di Berau. Apalagi panjang jalan yang perlu dipelihara mulai dari Tanjung Redeb ke Biduk-Biduk cukup panjang. Terlebih, di Biduk-Biduk banyak objek vital yang mampu menarik minat wisatawan dan kekayaan hasil laut yang luar biasa. “Untuk menghidupkan ekonomi masyarakat di Berau, konektivitas antar jalan daerah dengan jalan provinsi harus diperbaiki,” ungkapnya.
Kemudian, bidang pendidikan pun termasuk dikeluhkan. Padahal, pendidikan tak kalah krusialnya dibanding yang lain. Di Berau, sarana pendidikan dan tenaga pengajar masih perlu banyak perhatian. Sedangkan dari segi kesehatan, tenaga medis dan fasilitas kesehatan pun belum begitu banyak. Masih terbatas.
“Urusan melengkapi infrastruktur dan suprastruktur pendidikan ini sudah jelas pembagian kewenangannya, untuk sekolah dasar dan menengah di pemerintah kabupaten, sekolah menengah atas di pemprov, tapi juga bisa dengan meminta bantuan dari pemerintah pusat,” katanya.
Begitu pula dengan sarana pendidikan dasar, menengah, dan atas di Kabupaten Berau, masih perlu dilengkapi dan ditingkatkan, sehingga sekolah-sekolah di perdesaan juga mempunyai sarana yang sama dengan sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. “Misalnya untuk sarana pendidikan cukup banyak yang butuh perhatian. Seperti penambahan ruang kelas, sarana olahraga, dan macam-macam,” pungkasnya.