DEKADE – Masifnya penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk para petani di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki dampak yang cukup besar. Jika saat panen raya hanya menghasilkan 3 ton per hektare, maka saat ini bisa mencapai 5 hingga 6 ton per hektare.
“Saya meminta kepada para petani untuk benar-benar memanfaatkan fasilitas bantuan seperti Bimtek, alat pertanian, pupuk, bibit, dan lain-lain, untuk mengembangkan sektor pertanian mereka di Kukar,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini mengungkapkan, Bimtek yang digelar beberapa kali tersebut melibatkan pemateri andal dari berbagai sektor itu. Dalam prosesnya, para petani diberikan pengetahuan baru bagi petani. Terutama tentang teknik pengolahan pertanian yang efektif.
“Kami berkolaborasi dengan Kementerian serta LSM untuk mendatangkan para ahli dan membimbing petani supaya mereka lebih berkembang,” sebutnya.
Dari 14 bimtek yang telah diselenggarakan, banyak kelompok tani di Kabupaten Kukar yang merasakan manfaatnya. “Secara rutin, satu tahun bisa empat kali Bimtek. Saya ingin para petani mendapatkan wadah untuk terus belajar. Setelah mendapatkan Bimtek, mereka aplikasikan langsung ke lapangan,” ujarnya.
Seno Aji menyampaikan, pelaksanaan Bimtek telah berdampak positif bagi petani. “Saya merasa bersyukur, karena tidak sedikit kelompok tani yang telah berhasil meningkatkan hasil produksinya setelah mendapatkan bekal dari Bimtek,” pungkas Seno Aji. (adv)