Diskominfo Kutim

5,8 Ton Padi Sawah Dipanen, Bupati Kutim Ingatkan Pentingnya Irigasi

DEKADE, KUTIM – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman melakukan panen raya bersama para petani di Desa Tanah Abang, Kecamatan Long Mesangat. Tak main-main, tahun ini sekira 5,8 ton padi dipanen. Jumlah ini meningkat dari musim sebelumnya yakni sekira 4 ton. Padahal, Desa Tanah Abang menghadapi kendala irigasi dengan debit air yang kecil.

Panen raya itu sendiri dilakukan secara simbolis oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, didampingi Ketua TP-PKK Siti Robiah. Tampak hadir pula Plt Kadisperindag Kutim Andi Nur Hadi Putra, Plt Kepala Diskominfo Kutim Sulisman, Camat Long Mesangat Rapichin, Kades Tanah Abang Rah Gigih Rasojo, para penyuluh pertanian, unsur Muspika, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat.

Ditemui usai panen raya, beberapa waktu lalu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan Desa Tanah Abang memiliki potensi dalam mengelola padi sawah. Sebab daerah ini memiliki area 450 hektare. Namun area yang sudah terbuka baru sekira 300 hektare dan yang tergarap oleh petani baru 100 hektare.

“Hari ini kita bisa memanen padi sawah di Desa Tanah Abang sebanyak 5,8 ton per hektare. Karena persoalan air, jadi panennya tak bersamaan. Air mereka harus dibagi untuk poktan lainnya,” ujarnya.

Ardiansyah Sulaiman menyatakan, persoalannya belum dikelolanya lahan yang begitu luas tersebut karena irigasi. Kecamatan Long Mesangat sendiri memiliki bendungan namun ada sedimentasi. Hal itu menjadi penyebab utama irigasi tak berjalan dengan baik. Maka dari itu, dia meminta Dinas PUPR Kutim untuk segera membenahi bendungan tersebut tahun ini, supaya debit air bertambah dan mampu digunakan untuk areal persawahan di Desa Tanah Abang.

“Mudah-mudahan dengan adanya tambahan air ini, para petani lebih bersemangat. Dari lahan yang sudah terbuka bisa digarap menjadi areal persawahan semua. Kemudian produksinya meningkat,” ucapnya,

Dia menegaskan, Kepala Dinas TPHP Kutim DyahRatnaningrum juga bakal terus konsisten membantu petani dengan mewujudkan usulan petani. Di antaranya pupuk, benih padi dan pembasmi hama. “Petani melejit, Kutim sejahtera, Indonesia maju,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Gapoktan Desa Tanah Abang Suardi, menyampaikan musim tahun ini meningkat. Sebelumnya, hanya 4 ton saja panen yang bisa dilakukan. Sekarang menjadi 5,8 ton padi per hektare. “Sebenarnya 70 hektare yang bisa dipanen. Jadi secara simbolis 1,5 hektare dulu,” sebutnya.

Suardi mengaku, penyebabnya adalah debit air yang tak mencukupi untuk kebutuhan musim tanam. Apalagi di musim kemarau sudah dipastikan air tak mengalir ke desa ini. “Alhamdulillah, kami selalu mendapatkan bantuan bibit, sudah kami tanam namun terbagi dua lokasi. Hasilnya boleh periksa ke lapangan,” tegasnya.(adv/re)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button