DEKADE – Wali Kota Bontang Basri Rase menyambut baik gagasan para jurnalis menggelar kegiatan Festival Media Digital dengan dua acara utamanya “Wartawan Legend Award” dan “Konvensi Media Siber” di kota Bontang. Dia menyebut event bersama jajaran Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) dan Dispopar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) itu memiliki spirit yang sama dengan tagline Pemkot Bontang: Energy Of Bontang.
“Nanti semua pesertanya saya undang makan malam di Pendopo. Ya, welcome dinner,” ujar Basri saat menerima kedatangan tim Panitia Pelaksana Festival Media Digital di rumah dinas, beberapa waktu lalu.
Tim panitia dipimpin koordinator Charles Siahaan, bersama Faisal Rachman, Kusnadi, Sena Arizona, Nurdiansa dan Pandu Samudra, serta Ketua DPC Masata (Masyarakat Sadar Wisata) Kota Bontang Eko Satrya. Masata menjadi partner panitia untuk meramaikan rangkaian acara dengan berbagai sub event.
Festival Media Digital digelar selama 3 hari, yakni tanggal 6 hingga 8 Oktober 2023. Seluruh kegiatan dipusatkan di Hotel Grand Mutiara Jalan Arif Rahman Hakim Kilometer 3 Kota Bontang. Menurut Charles yang akrab dengan nama panggilan Uchok, selama tiga hari Hotel Grand Mutiara diramaikan dengan berbagai event bernuansa jurnalistik pers.
“Dua agenda utama adalah konvensi media siber dan malam wartawan legend award. Tapi masih ada kegiatan lainnya hasil kolaborasi dengan Masata Bontang, yaitu pameran UMKM binaan, lomba mewarnai wajah tokoh pers untuk mengenalkan dunia pers kepada anak-anak SD dan TK, juga pertunjukan musik etnik,” ucap Charles.
Untuk Konvensi Media Siber, pada tahun ini mengambil tema; “Menuju Pers Sehat” dengan menghadirkan stakeholder dunia media mainstream dari berbagai organisasi perusahaan pers, yaitu SMSI (Serikat Media Siber Indonesia), JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia). Dihadirkan juga sebagai narasumber Komisioner Dewan Pers dan Kadiskominfo se-Kalimantan Timur.
Sementara untuk acara malam Wartawan Legend Award, sudah dibentuk tim penilai untuk memutuskan siapa yang akan mendapat award, baik dari lingkungan internal wartawan legend maupun dari eksternal tokoh-tokoh dan instansi yang berjasa memiliki kepedulian tinggi dengan dunia pers. Panitia penilai terdiri tiga orang, yakni Hamdani (Ketua), Syafril TH Noor dan Husin KH (Anggota).
APRESIASI PERS
Kepada tim panitia yang menemui Wali Kota Bontang, Basri Rase menyampaikan apresiasi kepada para insan pers yang selama ini telah menjadi bagian penting dalam sejarah hidup dan perjalanan karir politiknya. Sejak tahun 1986 dia menjadi aktifis di Bontang, diakui Basri, kehidupannya selalu dekat dengan para wartawan. Basri menyebut nama Nur Salam sebagai salah satu Wartawan Bontang yang dekat dan ikut mengiringi perjalanan karir politiknya. Nur Salam dulu Wartawan ManuntunG dan saat ini duduk sebagai anggota DPRD Kota Bontang.
“Ya, wartawan lah yang membuat kita jadi dikenal. Bagaimana gagasan dan ide-ide kita bisa sampai ke masyarakat kalau bukan karena wartawan,” cerita Basri Rase, mengenang.
Karena fungsi pers yang sangat penting itu pula dia berpesan agar para wartawan dan pengelola media di Bontang ikut membantu pemerintah menggaungkan program-program yang ingin dicapai pemerintah. Basri mengaku tidak alergi dengan kritik, namun dia berpesan agar kritik disampaikan dengan bertanggungjawab. (*)