Teknologi dan Rekayasa Jadi Jurusan yang Paling Banyak Diminati Siswa
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim), Surasa, mengatakan tahun ini sebanyak 24.430 lebih siswa SMK telah dinyatakan lulus.
DARI jumlah itu, sekira 70 persennya merupakan siswa SMK negeri. “Meskipun dari jumlah satuan pendidikan swasta lebih banyak, tapi lulusannya lebih banyak di negeri,” katanya, belum lama ini.
Bagi Surasa, kesempatan untuk masuk dunia kerja sangat dimilki lulusan SMK. Di Kaltim, ujarnya, ada tiga bidang keahlian yang paling banyak diminati peserta didik. Pertama teknologi dan rekayasa. Kedua bisnis manajemen. Ketiga teknik informasi dan komunikasi. “Ketiga bidang keahlian ini mengakomodasi lebih banyak siswa, sementara enam keahlian lain juga cukup beragam,” ucapnya.
Dia mengakui, belum mmengetahui ecara pasti jurusan mana yang paling banyak diserap dunia kerja. Pasalnya, ada dua ukuran yang digunakan untuk menilik hal tersebut. Diantaranya secara persentase atau secara jumlah.
“Kalau ukurannya jumlah tentu kurang fair, karena jurusan bisnis manajemen itu peserta didiknya banyak sekali,” ungkapnya. “Kalau ukurannya jumlah, nanti keliatannya angkanya besar. Tapi kalau dilihat peresentase angkanya kecil. Jadi memang harus ada pengolahan dan pendalaman lebih lanjut,” timpal Surasa.
Sementara itu, dia menjelaskan, saat ini Disdik Kaltim sedang fokus melakukan sinkronasi dengan sejumlah pihak. Diantaranya dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltim, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hal ini sebagai bentuk tindaklanjut terhaap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Menurut Surasa, melalui tim vokasi ini, pihaknya akan mencoba mensinergikan jurusan SMK dengan peluang pasar kerja dan industri mana yang memberikan kesempatan tenaga kerja lebih banyak. Termasuk tenaga ekonomi di Kaltim.
“sehingga diharapkan kedepan dibawah koordinasi tim daerah vokasi ini terjadi sinkronisasi antara Disdik selaku produsen tenaga kerja, itu in line dengan kebutuhan tenaga kerja di Kaltim,” tutupnya. (fai)