DEKADE, SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono. meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim lebih memperhatikan perkembangan infrastruktur dan pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengungkapkan, di Kaltim, terutama di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), masih ada empat desa tertinggal. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kaltim masih belum merata. “Data yang kami miliki menunjukkan bahwa masih ada empat desa di Kaltim yang dikategorikan tertinggal di daerah Kubar dan Mahulu,” katanya, Rabu 23 Oktober 2024.
Menurut Sapto Setyo Pramono, penting bagi Pemprov Kaltim memiliki database yang akurat dan up date mengenai kondisi desa-desa di Kaltim. Dengan data yang valid, Pemprov Kaltim dapat menyusun program pembangunan yang tepat sasaran dan efektif.
“Kita jangan terlena dengan jumlah APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Red.) Kaltim yang cukup besar. Kita harus bisa memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terutama di kalangan generasi muda.
“Provinsi harus bergerak mendorong SMK (Sekolah Menengah Kejuruan, Red.) di Kaltim berinovasi dalam rangka menciptakan vokasi-vokasi yang dibutuhkan, baik dari sekarang maupun akan datang,” jelasnya.
Terkahir, Sapto Setyo Pramono berharap pemerintah provinsi Kaltim dapat bergerak cepat mengatasi permasalahan yang ada di daerah 3T.
“Saya harapkan pemerintah bisa bersikap objektif dan turun ke lapangan, jadi anggaran kabupaten/kota dicek dan dievaluasi, kemudian dibenahi seperti apa dan bagaimana kedepannya untuk mendorong perkembangan di daerah tertinggal,” pungkasnya. (nur/adv)