
Oleh:
Alya Nur Fadhilah
Mahasiswi Semester 6
Program Studi D4 Usaha Perjalanan Wisata
Politeknik Negeri Samarinda
PUJON Kidul adalah desa di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Alasan saya memilih Pujon Kidul sebagai tempat magang adalah untuk mempelajari sistem operasi destinasi wisata tersebut dan bagaimana tempat ini bisa berkembang. Nantinya, dari ilmu didapat itu, saya tuangkan untuk mengembangkan destinasi wisata di tempat saya tinggal; Kutai Kartanegara (Kukar).
Sebelum magang, saya mencari informasi tentang desa tersebut. Saya juga melakukan zoom meeting dengan pihak bersangkutan. Setelah itu, saya mempersiapkan dokumen perjalanan seperti tiket dan perlengkapan lainnya.
Di masa awal magang, saya dan teman-teman langsung diajak untuk mengenal lebih dalam potensi wisata alam yang dimiliki desa ini. Mulai dari area pegunungan, wisata air terjun hingga tempat wisata yang cocok buat foto-foto keren. Tugas pertama kami adalah menemani dan membantu pengunjung luar untuk studi banding mengenai pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Wisata Pujon Kidul ini.
Selain itu saya juga terlibat langsung dalam dalam kegiatan pembersihan area wisata dan perawatan fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan agar tempat-tempat wisata tersebut tetap terjaga kebersihannya dan nyaman untuk di kunjungi wisatawan. Kadang, saya dan teman-teman magang lain juga mengadakan kegiatan bersama warga sekitar. Seperti pelatihan pengelolaan sampah agar wisatawan yang datang juga bisa menjaga kebersihan lingkungan.
Tak hanya itu, saya juga belajar tentang pengelolaan homestay yang menjadi salah satu pendukung utama bagi wisatawan yang ingin bermalam di Pujon Kidul. Di sini, saya diberi kesempatan untuk membantu dalam proses check-in tamu, serta menyediakan informasi wisata kepada pengunjung yang datang.
Bagi saya, pengalaman yang sangat berkesan ketika saya dan dan teman-teman magang lain membuat salah satu project untuk Desa Wisata Pujon Kidul yaitu “Barcode”. “Barcode” ditujukan untuk memudahkan para wisatawan memberikan rating dan memberikan saran terhadap makanan yang berada di Cafe Sawah Pujon Kidul. Selain itu, kami juga membuat project “Peta” untuk memudahkan para pengunjung memasuki area wisata seluas 330 hektare sehingga sangat membantu mereka saat berwisata.
Selama di desa wisata ini ,banyak hal yang saya pelajari seperti menanam sayuran dan buah-buahan secara organik mulai dari persiapan lahan hingga panen, saya juga belajar tentang cara memulai dan mengembangkan usaha kecil, termasuk membuat rencana bisnis, mengelola keuangan, dan memasarkan produk .
Untuk keterampilan pribadi, tentu saya dapatkan selama magang. Seperti membentuk saya menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam menghadapi tantangan dan membuat keputusan. Saya juga mempelajari cara berpikir kreatif, mengembangkan ide-ide inovatif untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan, serta belajar menjadi lebih sabar dan fleksibel dalam menghadapi situasi yang tidak terduga dan berubah-ubah.
Momen paling berkesan terjadi ketika saya dan teman-teman magang lain dapat merasakan tradisi menyambut Ramadan di desa tersebut. Yaitu dengan berbuka puasa bersama di tengah jalan. Semua masyarakat lokal di sana berpartisipasi dalam kegiatan buka bersama. Setiap rumah membuat makanan. Lalu diletakkan di atas meja di tengah jalan. Berbuka puasa di tengah jalan ini merupakan tradisi bagi masyarakat setempat.
Dalam menjalin interaksi dengan masyarakat lokal, mereka mengerti bahwasanya kami belum bisa memakai bahasa setempat. Tetapi orang-orang di sana membantu mengajarkan kami bahasa yang mereka pakai sehari-hari hingga akhirnya kami bisa mengerti apa yang dimaksud dalam bahasa mereka. Meskipun tidak sepenuhnya kami pahami bahasa tersebut, tetapi sedikit banyaknya kami bisa mengerti bahasa mereka.

Di sana juga kami terlibat sebagai panitia beberapa event, khususnya di Ramadan. Misalnya, setiap malam diadakan event tahunan bagi masyarakat setempat. Seperti lomba voli antar desa A dan desa B. Selain itu, ada event turnamen Mobile Legend dan PUBG. Saking ramainya, tiap malam banyak UMKM yang berjualan untuk memeriahkan event tersebut.
Penduduk di sana sangat ramah. Mereka selalu mengingat kami sebagai anak magang yang sedang belajar di desa mereka. Makanya setiap ada acara, tak lupa mereka memberi makan berkat untuk kami. Jika kami tidak bisa hadir karena padatnya jam kerja magang di areal wisata Pujon kidul, mereka selalu mengirimkan makanan. Itu sebabnya, kami di sana sudah sangat akrab dengan masyarakat setempat, menjalin hubungan layaknya masyarakat setempat.
TANTANGAN
Selama di sana, kami menghadapi banyak tantangan. Mulai dari cuaca, bahasa, dan tradisi. Cuaca di sana sangat dingin karena desa tersebut berada di perbukitan yang tinggi. Cukup jauh dari kota. Makanya untuk menuju kota harus menempuh waktu sekitar 30 menit.
Bahasa, seperti yang saya bahas di paragraf sebelumnya, kurang kami mengerti. Tapi seiring waktu, kami terus belajar dalam bahasa sehari-hari di sana. Setelah itu tantangan lainnya yaitu tradisi. Kami sempat kaget akan diadakan nya buka bersama di tengah jalan. Tapi bagi masyarakat setempat itu adalah hal yang biasa yang dilakukan masyarakat setempat dalam menyambut Ramadan.
Dari pengalaman magang ini, saya ingin memajukan wisata-wisata di Kaltim. Apalagi, sebenarnya Kaltim begitu banyak potensi yang bisa dijadikan wisata dan begitu banyak wisata yang bisa dikembangkan terus menerus engan pengalaman saya belajar di sana.
Kontribusi yang saya lakukan untuk Desa Wisata Pujon Kidul yaitu membuat peta agar wisatawan mengetahui rute wisata mana yang mereka ingin kunjungi. Selain itu membuat barcode untuk memudahkan wisatawan memberi saran dan kritik bagi desa tersebut. Kami memberikan layanan sebaik mungkin kepada para pengunjung dan mereka menyukainya. Tak hanya itu, mereka juga memberi tip kepada kami karena kami sudah mampu melayani menjadi tour guide mereka. Saya lakukan dengan senang hati tanpa ada imbalan, hingga wisatawan di sana sangat puas terhadap layanan yang diberikan.
Secara keseluruhan, magang di Pujon Kidul memberikan banyak pengalaman baru. Tidak hanya soal pekerjaan, tapi juga bagaimana cara menjaga dan mengelola wisata berbasis alam dengan baik dan ramah lingkungan. Pujon Kidul benar-benar memberi saya banyak pelajaran yang tidak pernah saya dapatkan di kampus.
Pesan saya, jika ingin magang di desa wisata. kita harus banyak menanyakan hal-hal yang berada di sana. Maka itu akan menambah memperluas wawasan yang didapatkan selama magang di desa wisata.
Saya sangat merekomendasikan Pujon Kidul sebagai tempat magang yang memiliki keindahan alam yang asri, sejuk, dan nyaman untuk kita belajar dan bekerja. Selain itu Pujon Kidul juga mengajarkan bagaimana mengelola wisata dengan baik, mengelola pertanian perkebunan dan peternakan, hingga kita mendapatkan semua ilmu pariwisata. (*)