DEKADE – Benua Etam ditargetkan menjadi sentra olahraga sesuai dengan misi besar Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Apalagi, DBON diawali dengan melakukan analisis identifikasi bakat yang bisa dilakukan melalui kompetisi di tingkat kabupaten kota hingga provinsi. “Target jangka panjangnya adalah menjadikan Kaltim sebagai sentra olahraga,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Hari Kesuma.
AHK juga mengungkapkan, selama ini DBON sebenarnya tidak memiliki anggaran. Namun belakangan ketika di akhir kepemimpinan Gubernur Kaltim Isran Noor, dana itu justru ada dan dialihkan ke DBON. “Maka DBON lah yang mencetak atlet. DBON itu nantinya bisa mendesain atlet, bisa mendasain pelatih dan bisa mendesain venue,” terangnya.
“Kalau kita sudah mempunyai sains teknolog, maka kita bisa menentukan seseorang bisa apa, cocoknya olahraga apa. Itu ada mesinnya. Sport science namanya,” sambung AHK.
Kepala Sekretariat DBON Kaltim ini juga menjelaskan tentang keberadaan akademi olahraga yang ada di Benua Etam. Dia secara spesifik menyebut ada Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) serta Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Sayangnya Kaltim saat ini belum memiliki Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLD).
Kata AHK, selama ini pembiayaan SKOI semula di bawah Dispora Kaltim, kemudian di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Sedangkan untuk PPLP biayanya dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “SKOI itu atletnya dari kami (Dispora Kaltim, Red.). Gurunya sama. Bisa saja dikembalikan ke Dispora Kaltim. Tapi namanya sentra olahraga,” ucapnya. (adv)