DEKADE, SAMARINDA – Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membuat semua aspek menjadi kompetitif. Tak terkecuali di dunia juru masak alias chef. Chef Supriyadi Hadisuwarno, Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Indonesian Chef Association (ICA) Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan, sisi positif dari kehadiran IKN adalah potensi chef lokal untuk dikenal di tingkat nasional jadi terbuka.
“IKN pertumbuhannya sangat bagus untuk memperkenalkan chef di Kaltim, saat ini chef-chef lokal banyak dari luar daerah. Oleh sebab itu BPD ICA Kaltim mempersiapkan anggota dan seluruh generasi chef di Kaltim untuk sertifikasi,” katanya, belum lama ini.
Sebagai informasi, sertifikasi chef atau Sertifikat Chef BNSP adalah sertifikat yang diberikan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi di Indonesia. Sertifikat ini menunjukkan bahwa seorang individu telah memenuhi standar kompetensi tertentu dalam bidang kuliner dan diakui secara nasional.
Bagi Chef Supriyadi Hadisuwarno, sertifikasi chef sangat penting. Sebab kedepan, pasca IKN, hotel-hotel yang ada di Kaltim akan mendapatkan tantangan lebih besar lagi.
Makanya, kemampuan chef tak sekadar dituntut soal keahlian memasak. BPD ICA Kaltim sendiri bahkan bakal menggelar sertifikasi khusus untuk National Nutrition Certification Program (NNCP).
“NCCP sangat penting karena chef tak hanya pandai mengolah makanan, pandi menunjukkan skill di kitchen atau me-manage kitchen, tetapi juga harus memiliki sertifikasi standar untuk hygiene and sanitation secara internasional,” ujarnya.
Chef Supriyadi Hadisuwarno mengungkapkan, untuk sertifikasi ini rencananya akan digelar di akhir Mei 2024 berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim. “Ini penting, karena rata-rata setiap pengunjung hotel berskala internasional itu selalu mempertanyakan sertifikasi NCCP ini, dimana seorang chef itu bisa mengolah makanan secara baik dan hygiene,” ucapnya. (fai)
