DEKADE, KUTIM – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman melakukan peninjauan lapangan ke lokasi proyek pembangunan drainase perkotaan di Sangatta Utara, beberapa waktu lalu. Sebagai informasi, ada tiga lokasi proyek tahun jamak yang menjadi titik peninjauan.
Dalam peninjauan itu, Ardiansyah Sulaiman didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kutim Ade Sudrajat memantau progres pembangunan drainase di Jalan APT Pranoto yang terkoneksi hingga ke Jalan Walter Mongonsidi. Sistem drainase yang dikerjakan ini memaksa perempatan jalan ke arah Jalan Diponegoro untuk ditutup.
Proyek yang dimulai sejak Oktober 2023 seniolai Rp 25 miliar ini mendapat perhatian karena menutup akses jalan arteri. Untuk itu Ardiansyah Sulaiman menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Sangatta, aktivitasnya terganggu untuk sementara waktu akibat dari Pembangunan infrastruktur.
“Kepada seluruh masyarakat warga Desa Sangatta Utara, khususnya warga yang melintas di APT Pranoto menuju Diponegoro. Karena saat ini pemerintah sedang melakukan pengerjaan drainase di wilayah ini. Sehingga sementara ada pengalihan jalan,” katanya.
Ardiansyah Sulaiman tak sungkan memohon maaf, karena kegiatan Pembangunan proyek ini mengganggu aktivitas masyarakat. Namun dia telah memastikan kepada pihak Dinas PUPR dan kontraktor bahwa pengerjaan proyek yang mengakibatkan penutupan jalan hanya akan berlangsung selama sepekan.
“Artinya setelah satu pekan, maka fungsi jalan akan dinormalkan kembali. Pemkab Kutim melalui Dinas PUPR telah berkoorinasi dengan para pihak terkait untuk melakukan rekayasa lalu lintas, sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar,” ujarnya.
Selesai meninjau proyek drainase di Jalan APT Pranoto, Ardiansyah Sulaiman lantas menuju lokasi kedua yakni pengerjaan proyek drainase di Jalan Dayung. Geliat pengejaan proyek nampak terus berjalan mengejar tenggat waktu yang diberikan hingga akhir 2024 ini. Di Jalan Dayung memang kerap tergenang air manakala turun hujan deras. Maka dari itu, sistem drainase yang dikerjakan menjadi solusi penanganan banjir di tempat tersebut. Peningkatan sistem drainase di lokasi itu meliputi Jalan Dayung, Sidodadi, Ilham Maulana hingga Singa Gembara dengan total anggaran Rp 40 miliar. Di lokasi peninjauan, Bupati juga langsung meminta maaf kepada warga yang terdampak akibat pembangunan.
“Maaf ya bu, untuk sementara waktu halamannya terganggu, aktivitas jual belinya agak terhambat,” ucap Ardiansyah Sulaiman kepada Ani, pemilik sebuah toko di tepi Jalan Dayung.
“Agak terganggu, karena parkiran tidak ada. Tapi untuk sementara kami bisa bersabar sebab ini demi pembangunan. Tetapi kami tetap berharap pengerjaan bisa segera selesai,” harap Ani.
Menanggapi penjelasan Ani, pihak PUPR berjanji akan menyelesaikan proyek sesegera mungkin. Khususnya di bagian-bagian pelataran toko atau rumah warga yang dilintasi proyek. Setelah memberikan keterangan kepada beberapa awak media, orang nomor satu di Pemkab Kutim itu pun lantas melanjutkan rencananya untuk meninjau progres pengerjaan sistem drainase di Sangatta Utara lainnya yakni di Jalan Poros Kabo yang menyedot anggaran Rp 28 miliar.
Rombongan Bupati yang hanya berjumlah lima unit mobil tiba sekitar pukul 15.15 WITA. Sama seperti peninjauan dua proyek sebelumnya, di lokasi proyek sistem drainase Jalan Poros Kabo, Bupati juga menanyakan progress pengerjaan proyek. Apakah ada kendala atau tidak, berjalan sesuai rencana atau tidak. Dari hasil peninjauan ketiga titik pembangunan sistem drainase tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengerjaan program infrastruktur guna mengantisipasi potensi banjir di Ibukota Sangatta tersebut berjalan sesuai rencana. Rata-rata pengerjaan sudah mencapai 35 persen.
“Sesuai kontrak kerja, (pembangunan tiga sistem drainase perkotaan di Sangatta, Red.) dikerjakan sampai Desember 2024. Target selesai Agustus (2024, Red.), tapi kami (Dinas PUPR, Red.) optimis Agustus bisa selesai. Khusus di (sistem drainase, Red.) Kabo mungkin bisa lebih cepat, karena tidak ada kendala yang dihadapi,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kutim Ade Sudrajat.
Selesai melakukan peninjauan lapangan, Bupati Kutim lantas pulang ke rumah jabatan di Pusat Perkantoran Pemkab Kutim di Bukit Pelangi. (adv/re)