
DEKADE, SAMARINDA – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kalimantan Timur (Kaltim), mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mensosialisasikan program umrah gratis untuk marbot.
Lembaga yang fokus pada pengembangan dan koordinasi kegiatan keagamaan –termasuk pengkajian dan pengembangan masjid– tersebut, ingin program Gratispol umrah gratis untuk marbot ini segera diperjelas terkait mekanisme dan pendaftarannya.
DPW BKPRMI Kaltim tentu memberi dukungan agar petunjuk teknis atau informasi terkait program-program yang diusung gubernur dan wakil gubernur Kaltim tersebut bisa dipahami masyarakat luas.
“Kami ingin pemerintah mensosialisasikan dengan baik program Gratispol kepada masyarakat, agar mudah dipahami. Program ini sangat ditunggu oleh masyarakat,” ungkap Ketua Umum DPW BKPRMI Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, belum lama ini.
Sebagai informasi, program umrah gratis untuk marbot yang diinisiasi oleh Pemprov Kaltim sudah banyak diketahui oleh masyarakat luas. Pasca launching program ini pada 21 April 2025, BKPRMI Kaltim tentunya mendukung penuh. Namun, terkait informasi pendaftaran dan penyelenggaraannya juga masih belum banyak diketahui secara luas, termasuk perjalanan rohani bagi penjaga rumah ibadah lainnya.
“DPW BKPRMI Kaltim berharap tentunya bukan hanya umroh gratis saja, namun juga mengingatkan kepada gubernur untuk insentif guru mengaji di kaltim,” ujarnya.
Akhmed Reza Fachlevi juga turut mendorong gubernur dan wakil gubernur Kaltim untuk peningkatan insentif guru mengaji di Kaltim. Diketahui, pada masa kampanyenya 28 September 2024 lalu, keduanya mendukung para pengurus masjid, guru mengaji, dan guru Tempat Pendidikan Alquran (TPA) se-Kota Samarinda agar peningkatan kesejahteraan. Termasuk insentif agar bisa diberikan pada para ustadz, ustadzah, dan marbot masjid.
Sejak berdiri pada 1977, BKPRMI ditegaskan, konsisten untuk mencerdaskan generasi muda calon pemimpin masa depan dan terus memperjuangkan nasib guru mengaji. “DPW BKPRMI Kaltim berharap kesejahteraan guru ngaji Alquran juga diperhatikan beberapa pemerintahan provinsi dan Kabupaten/Kota sudah memberikan insentif dengan nominal bervariasi, sesuai dengan kondisi APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Red.) masing-masing, kami berharap agar ini turut diperhatikan,” tukas Akhmed Reza Fachlevi. (de)