DEKADE,SANGATTA – Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman berkomitmen menuntaskan program merdeka sinyal, infrastruktur permukiman, pemenuhan akses air bersih di setiap kecamatan, percepatan intergrasi kelistrikan di seluruh wilayah Kutim hingga pengembangan KEK-MBTK.
“Komitmen Merdeka Sinyal tetap akan kami selesaikan. Kami berharap tidak ada lagi desa yang blankspot pada akhir tahun 2024,” tegasnya di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Kutim, Rabu, 11 Oktober.
Ardiansyah menyadari bahwa masih belum optimalnya infrastruktur permukiman terutama jalan lingkungan dan sistem drainase kawasan perkotaan. Namun, Pemkab Kutim tetap memberikan prioritas untuk peningkatan jalan lingkungan dan drainase perkotaan melalui berbagai pendanaan.
“Begitu pun dengan pemenuhan akses air bersih, Pemkab Kutim berkomitmen untuk terus melaksanakan pengamanan terhadap sumber-sumber air baku,ā€¯ungkapnya.
Dengan melakukan peningkatan pemanfaatan embung/kolam eks galian tambang hingga peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih pedesaan melalui program PAM Desa (PAMDes) dan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Ardiansyah juga menyebut kebutuhan elektrifikasi Kutim masih tersisa sekitar 12 persen untuk dipenuhi, maka Pemkab Kutim akan terus mendorong penerapan skema kerjasama antara PT PLN Persero dengan beberapa perusahaan dalam peningkatan pemanfaatan kelebihan tenaga listrik.
“Melanjutkan pembangunan Solar Cell Komunal di desa-desa terpencil atau terisolasi dan percepatan intergrasi kelistrikan di seluruh wilayah Kutim dengan jaringan sistem Mahakam,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkab Kutim juga turut mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK). Sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang akan memperkuat pengembangan sektor agribisnis dan agroindustri.
“Diharapkan hal ini akan menjadi pemicu pertumbuhan kawasan industri oleh Chemical Maloy yang akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Kabupaten Kutim,” ungkapnya. (mil/adv)