Dibalik Musporov IAI Kaltim 2024 (2-Habis)
Musyawarah Provinsi (Musprov) Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 mengangkat isu sentral; mengajak kabupaten/kota di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk berkolaborasi dan melakukan refleksi terhadap masa depan mereka.

IKN adalah kota yang didesain dan terencana sejak awal. Salah satu perencanaan itu adalah pelarangan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak. “Kabupaten/kota di sekitar IKN juga harus punya refleksi terhadap IKN. Jadi apa yang ada di sana, prinsip-prinsipnya bisa diterapkan di kabupaten/kota di Kaltim,” jelas Ar. Wahyullah Bandung, IAI, Ketua IAI Kaltim periode 2021-2024.
Dia mencontohkan, prinsip-prinsip yang dimaksud seperti mengajak masyarakat untuk lebih banyak berinteraksi di luar ruangan. “Jadi tidak membangun mal lagi. Tetapi membangun ruang terbuka yang nyaman, seperti yang dilakukan pak Andi Harun (Walikota Samarinda periode 2021-2024, Red.),” terangnya.
Di Kota Samarinda, sebut Ar. Wahyullah Bandung, IAI, hal tersebut sudah mulai dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Ruang terbuka bagi masyarakat dibangun sedemikian rupa. Salah satunya Teras Samarinda di Jalan Gajah Mada.
“Pemimpin kita sudah mulai mendengarkan masukan dari arsitek dan perencanaan kota. Setiap era, pemimpin itu memiliki arsitek-arsitek yang didengar. Kebetulan di IAI Kaltim, banyak teman-teman yang terlibat dalam pembangunan di Kota Samarinda,” bebernya.
Selain itu, dalam 5 tahun terakhir, arsitek di Kaltim banyak melakukan terobosan. Contohnya, merealisasikan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2021 Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek. Yakni melakukan pendampingan saat Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) –dulu disebut Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Contoh lainnya adalah Tenaga Profesi Arsitek (TPA).
“Tujuan dari dua hal tersebut adalah, kalau dulu kita mendesain sesuatu tidak ada aturan, maka sekarang diatur regulasi. Makanya sekarang proses perizinan itu harus didampingi oleh konsultan atau arsitek. Kedepan sudah pasti peran arsitek makin besar” terang Ar. Wahyullah Bandung, IAI.
Sementara itu, dalam 5 tahun mendatang, besar kemungkinan akan ada pembangunan yang lebih menarik lagi di Kaltim. Khususnya di Kota Samarinda. Ar. Wahyullah Bandung, IAI, berpendapat, pembangunan di sepanjang tepian kemungkinan besar akan dilanjutkan kembali.
Alasannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sudah menangkap akar masalah yang terjadi di ibukota Kaltim ini. “Masalahnya ada di kawasan tepi sungai. Beliau (Andi Harun, Red.) sudah melakukan itu dari Karang Mumus hingga Pasar Pagi,” tukasnya Ar. Wahyullah Bandung, IAI.
Sebagai informasi, di Musprov IAI Kaltim 2024, ada tiga calon ketua yang akan dipilih. Selain Ar. Wahyullah Bandung, IAI, ada pula nama Ardiansyah (Ketua IAI Kota Balikpapan) dan Khatam Mustafa (Sekretaris IAI Kaltim periode 2021-2024). Hingga berita ini diturunkan, Musprov IAI Kaltim 2024 masih berlangsung. (fai)