DEKADE,SANGATTA – Memasuki musim kemarau panjang, banyak musibah kebakaran di beberapa wilayah di Kutim. Bunda PAUD Kutim Siti Robiah mengingatkan masyarakat di Kutim agar lebih waspada agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Siti Robiah mengajak warga Kutim untuk selalu waspada dengan kondisi saat ini. Selain itu, juga menghindari perilaku yang menyebabkan potensi kebakaran.
“Saat ini kondisi cuaca kurang baik, sangat panas karenanya saya berpesan untuk selalu waspada dengan kondisi yang seperti ini. Seperti kesehatan maupun menjaga agar terhindar dari bahaya kebakaran,” ungkapnya di Pondopo Rujab Bupati Kutim, Minggu, 8 Oktober.
Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kutim ini mengatakan bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi. Karena dalam dua minggu terakhir di Sangata Utara dan beberapa kecamatan di Kutim, banyak terjadi kebakaran mulai dari kebakaran lahan, hutan, dan kebakaran rumah warga.
“Jadi kalau sudah ada lima rumah terbakar itu sudah sangat banyak. Dan menimbulkan kerugian yang begitu besar bagi mereka atau masyarakat yang terkena musibah,” tambahnya.
Ia juga mengimbau warga agar lebih waspada dan meminta masyarakat turut mengingatkan sanak saudara dan tetangga untuk melakukan kewaspadaan dini terkait situasi terkini.
“Mengantisipasi bahaya kebakaran mulai dari hal kecil, seperti tak meninggalkan rumah tatkala sedang memasak atau menyalakan kompor. Ini imbauan dan kita saling mengingatkan saja untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
Kabid Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim Muhammad Naim, menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan di area-area titik panas untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran.
Hal ini dilakukan BPBD Kutim untuk menghindari terjadi kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman penduduk. Karena dalam beberapa bulan ini terjadi musibah kebakaran hutan dan lahan serta rumah penduduk.
Ia menyebut beberapa kasus kebakaran terjadi karena warga membakar lahannya sebelum membangun rumah. Dimana saat melakukan bakar lahan, api dibiarkan saja menyala terus menerus.
“Karena itu kami tidak henti-hentinya mengimbau warga agar tidak membakar lahannya. Kalaupun harus dibakar supaya koordinasi dengan ketua RT dan kades atau camat serta ke BPBD untuk dilakukan pendampingan,” jelasnya. (mil/adv)