DEKADE, KAUBUN – Destinasi wisata kini dapat dijumpai di Kecamatan Kaubun. Dikenal sebagai daerah pengembangan lahan persawahan, saat ini daerah itu memiliki Agrowisata Sawah Bhuanasari di Jalan Danau Batur, Desa Bumi Rapak, yang diresmikan oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, agrowisata ini dibangun dengan dukungan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Ganda Alam Makmur (GAM) Lewat program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat bidang pendapatan riil dan pekerjaan. Agrowisata ini dikelola anggota Kelompok Tani (Poktan) Bhuana Sari dengan luasan tanah 32 hektare.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengaku sangat mengapresiasi hal ini. Terlebih dengan dibukanya agrowisata ini. “Agrowisata ini dikembangkan dengan dasar utamanya yaknipemanfaatan sawah. Dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani,” katanya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada manajemen PT GAM yang sudah mendukung fasilitas agrowisata ini dengan membangun jalan, irigasi, hingga gazebo lewat CSR-nya,” sambung Ardiansyah Sulaiman.
Ardiansyah Sulaiman menyatakan, memang masih ada beberapa kekurangan dari agrowisata tersebut. Maka dari itu dia berharap, kedepan bisa dilengkapi sarana dan prasarananya.
“Saya minta terus dilengkapi fasilitasnya, silakan Dinas TPHP (Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Red.) Kutim bersama BPP (Badan Penyuluh Pertanian, Red.) Kaubun dan PT GAM berkoordinasi terkait perencanaannya. Ke depan, saya ingin ada disediakan sepeda untuk para pengunjung, nanti bisa disewa agar menggeliatkan ekonomi kerakyatan. Kemudian parit irigasi lebih menarik jika ada ikannya dan juga dibangun kolam pemancingan ikan. Serta di sekitar sawah ditanamibunga agar indah dinikmati,” urainya.
Selain itu, Ardiansyah Sulaiman juga meminta gazebo yang sudah dibangun oleh PT GAM, dijadikan ekowisata dan petani juga bisa beristirahat. “Ini nantinya pasti Agrowisata Sawah Bhuanasari Kaubunbisa memberikan multiplier effect. Saya harap nanti ada juga warung-warung UMKM yang dibangun. Jadi wisatawan dapat membeli makanan dan minuman ketika menikmati area agrowisata sawah,” tegasnya.
Ardiansyah Sulaiman menambahkan, agrowisata serupa juga akan dikembangkan di areal persawahan Kecamatan Teluk Pandan. Sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim memang tengah fokus mendorong pengembangan di masing-masing kecamatan agar memiliki agrowisata. Untuk di Teluk Pandan akan bekerjasama dengan PT PAMA dan PT Indominco Mandiri (IMM) lewat CSR-nya.
Sementara itu, pengelola Agrowisata Sawah Bhuanasari dari BPP Kaubun Yuliandi mengungkapkan, berawal dari ide bersama DTPHP Kutim dan PT GAM untuk membuat konsep agrowisata sejak tahun lalu, akhirnya bisa diresmikan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
“Jadi tujuan agrowisata ini adalah memaksimalkan pembedayaan. Bagaimana padi sawah yang di kelola poktan mempunyai sumberdaya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang dikelola lebih dari sekadar menanam padi. Kemudian dari agrowisata ini, teman-teman poktan bisa punya penghasilan sendiri,” tandasnya.
Rencan akedepan, BPP juga akan menggerakkan sektor UMKM bisa berjualan di lokasi agrowisata. Konsep dan tempatnya akan segera disiapkan. Termasuk membangun halaman parkir yang representatif untuk pengunjung.
“Kemudian hal lainnya, kita juga akan bekerjasama dengan Bumdes setempat sebagai penyerta modal, (membicarakan) apa-apa saja yang bisa diinvestasikan di agrowisata ini dengan mendatangkan pelaku usaha,” urainya.
Selanjutnya, agrowisata ini akan menerapkan retribusi masuk sebagai pemasukan kas dari pengelola. Hasilnya bisa dibelikan alat panen padi dan lainnya. Selanjutnya pengelola berencana nantinya juga bisa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, sehingga agrowisata ini bisa dijadikan wisata edukasi anak-anak yang menyukai sawah. “Semoga bisa diwujudkan apalagi setiap minggu di area agrowisata ini digelar event layang-layang sebagai hiburan,” tukasnya. (adv/re)