Angka Harapan Hidup di Samarinda Naik
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, dr Ismid Kosasih mengatakan, pelayanan kesehatan pada usia lanjut merupakan satu dari 12 jenis Standar Pelayanan Minimal (SPM).
HAL ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada SPM Bidang Kesehatan. Di regulasi itu sendiri, memuat 2 jenis layanan dan mutu SPM kesehatan provinsi dan 12 jenis layanan dan mutu SPM kesehatan kabupaten/kota.
“Apalagi Indonesia saat ini sedang memasuki bonus demografi,” katanya, mewakili Walikota amarinda Andi Harun, saat memberi sambutan di Seminar Kesehatan memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ke 28, yang digelar Gerakan Masyarakat Sehat Sejahtera (Gemasira) Kalimantan Timur (Kaltim), di Ballroom Hotel Puri Senyiur –Kota Samarinda–, Minggu 9 Juni 2024, pagi.
Terkait lansia, ujar dr Ismid Kosasih, tak bisa dilepaskan dari aspek Angka Harapan Hidup (AHH). Di Kota Tepian, AHH justru makin baik. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, AHH di Kota Tepian mencapai 74,68 tahun di 2023. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan pada 2022 yakn mencapai 74,56 tahun. Semntara di 2021 mencapai 74,54 tahun. Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, AHH paling tinggi ada di Kota Balikpapan, mencapai 74,89 tahun.
Bahkan secara nasional, Kaltim berada di peringkat kedua setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk AHH. “Ini menandakan apa yang kami lakukan di Samarinda sangat serius untuk kesehatan lansia,” ujarnya. “Suka tidak suka, siklus kehidupan harus kita lewati. Termasuk melewati fase lansia,” timpal dr Ismid Kosasih.
Sementara itu, di acara ini, dr Ismid Kosasih mengaku terkejut atas antusiasme para peserta seminar Kesehatan. Pasalnya, dia mengaku sempat mengira acara ini hanya diikuti oleh para lansia. “Ternyata, banyak anak muda yang hadir,” ucapnya. (fai)