
DEKADE, SAMARINDA – Kasus ketenagakerjaan di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) bakal berbuntut panjang. Pasalnya, mantan karyawan RSHD, Muflihana S, melaporkan masalah itu kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, Jumat 9 Mei 2025 malam tadi. Ia diketahui sempat melakukan komunikasi dengan mantan aktivis 98 itu via telepon aplikasi WhatsApp (WA). Percakapan keduanya bahkan sempat disiarkan langsung di platform media sosial Tik Tok sekira 2 menit 55 detik.
Dalam percakapan itu, Muflihana S menceritakan, ia bersama rekan-rekannya telah melapor kepada tiga pihak. Diantaranya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Samarinda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim. “Namun tidak ada sama sekali itikad baik dari manajemen Rumah Sakit Haji Darjad,” ucapnya.
Perempuan yang dulu bertugas sebagai di Divisi Resepsionis ini mengatakan, manajemen RSHD telah dipanggil berkali-kali. Namun tidak pernah mau hadir sama sekali. “Bahkan lawyernya sendiripun, lawyernya Rumah Sakit Haji Darjad malah ingin melaporkan anggota dewan, pak,” ungkapnya.
Mendengar ini, Wamenaker Immanuel Ebenezer, sempat bereaksi. “Widih kurang ajar banget. Kok begitu?” cetusnya.
Percakapan kemudian berlanjut ketika Muflihana S mengungkapkan jika mereka sedang kebingungan. Sebab, pada Rabu 7 Mei 2025 lalu, manajemen RSHD tiba-tiba menutup rumah sakit. Termasuk akses komunikasi kepada karyawan dan mantan karyawan yang hingga kini hak-haknya masih menggantung. “Lalu mereka menempelkan secarik kertas di dinding bertuliskan jika pemberhentian pelayanan rumah sakit sementara sampai tanggal dan berjanji akan melunasi hak-hak karyawan pada tanggal 29 Agustus,” urainya.
“Lalu karyawan-karyawan yang mulai dari Januari belum belum digaji itu disuruh makan apa pak sampai Agustus. Kami sudah lapor ke mana-mana. Tapi mereka selalu menutup komunikasi pak,” timpal Muflihana S.
Ia menuturkan, para karyawan dan mantan karyawan RSHD bahkan sempat menggelar aksi damai. Lantaran tak ada satupun manajemen RSHD yang menemui, mereka kemudian berencana melaporkan kasus ini ke polisi. “Kami menunggu kehadiran bapak secepatnya,” aku Muflihana S. “Kami sudah kupulkan semua bukti, karena kami rencananya akan sesegera mungkin melaporkan ke pihak kepolisian, karena mereka sudah terlalu mempermainkan karyawan dari 2023 pak,” sambungnya.
Mendengar seluruh penjelasan tersebut, Wamenaker Immanuel Ebenezer lalu meminta Muflihana S untuk mengumpulkan semua data-data. Hal ini karena dia berencana akan datang ke setiap provinsi sebagai bagian dari program. Termasuk Kaltim. “Nanti kumpulun data-datanya, kemudian kita akan sidak (inspeksi mendadak, Red.). Mba (Muflihana S, Red.) ikut soalnya dalam sidak itu. Jangan enggak,” pintanya.
Setelah itu, Immanuel Ebenezer meminta Muflihana S untuk menyampaikan pesannya kepada seluruh karyawan dan mantan karyawan yang hak-haknya dirampas, untuk mengumpulkan semua bukti. “Misalnya ujazah ditahan. Kumpulkan. Nanti kita satu titik, kita datangin pelaku-pelaku usahanya ya,” tegasnya. (fai)



