DEKADE – Sebanyak 34 SLB tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Kaltim. Rinciannya ada 11 SLB berstatus negeri dan 23 SLB swasta. Sayangnya, jumlah siswa dan guru di SLB justru tak seimbang.
Kata Salehuddin, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Pemprov Kaltim harus memberikan perhatian khusus kepada seluruh SLB di Benua Etam. Menurutnya, bentuk atensi itu salah satunya adalah meningkatkan kualitas SLB di seluruh kabupaten dan kota.
Politisi Partai Golkar ini menyatakan, Komisi IV DPRD Kaltim ingin Pemprov Kaltim memberikan perhatian lebih kepada SLB di semua kabupaten dan kota. Baik itu terkait sarana dan prasarana, maupun kecukupan tenaga pendidiknya. “SLB merupakan salah satu sektor pendidikan yang membutuhkan perhatian khusus,” ujarnya.
Salehuddin menerangkan, persoalan utama yang dihadapi SLB di Kaltim saat ini adalah kurangnya guru. Terutama mereka yang memiliki latar belakang pendidikan luar biasa. Padahal, ucap Salehuddin, guru-guru tersebut sangat dibutuhkan untuk menangani siswa berkebutuhan khusus.
“Kami sudah pernah mengusulkan agar Pemprov Kaltim bisa bekerjasama dengan Unmul untuk membuka Prodi Pendidikan Luar Biasa. Sebab, di Kaltim belum ada kampus yang menyediakan Prodi tersebut,” tandasnya. (adv)