Warta

Kunjungan Industri, Mahasiswa Prodi D4 UPW Polnes Eksplorasi Destinasi Wisata di Negeri Jiran

Setelah di menghabiskan waktu di Singapura, mahasiswa Program Studi (Prodi) Diploma 4 (D4) Usaha Perjalanan Wisata (UPW) --Jurusan Pariwisata-- Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Lawatan ini merupakan bagian dari kunjungan industri yang digagas para dosen D4 Prodi UPW.

PERJALANAN dimulai pagi hari pukul 08.00, dengan tujuan pertama menuju Melaka,” ucap M. Fauzan Noor, Koordinator Prodi D4 UPW Polnes. Sebagai informasi, Melaka merupakan sebuah kota dengan sejarah panjang yang kaya akan warisan budaya. Melaka berjarak sekitar 2,5 jam dari Johor atau 2 jam perjalanan bus dari Kuala Lumpur.

Di sini, mahasiswa mengunjungi pusat kota dan menyaksikan kemegahan peninggalan sejarah seperti Stadthuys, sebuah benteng tua berwarna merah yang menjadi ikon Melaka. Dibangun lebih dari 300 tahun lalu oleh pemerintahan Belanda, Stadthuys pernah menjadi kediaman resmi gubernur dan pejabat Belanda, menjadikannya salah satu bangunan tertua di Asia Timur.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga mengeksplorasi Sungai Melaka yang dahulu dikenal sebagai “Venesia dari Timur” oleh pelaut Eropa. Sungai ini menjadi jalur perdagangan penting abad ke-16. Namun kini telah diubah menjadi destinasi wisata yang memukau. Mereka menikmati pemandangan bangunan-bangunan kuno, seperti Museum Baba Nyonya, Benteng A’Famosa, Melaka Jonker Street, hingga berfoto di Istana Kesultanan Melaka.

“Setelah puas mengeksplorasi Melaka, perjalanan berlanjut ke Kuala Lumpur, ibukota Malaysia. Di sana, para mahasiswa mengabadikan momen di depan Menara Kembar Petronas (KLCC) yang megah,” ungkap M. Fauzan Noor.

Destinasi berikutnya adalah Genting Highlands, kawasan wisata dataran tinggi yang menyajikan keindahan panorama alam dan modernitas. Kunjungan lainnya meliputi Little India, Batu Caves, China Town, dan kawasan wisata belanja terkenal seperti Bukit Bintang.

Sebelum Kembali ke Tanah Air, mereka jugaa menyempatkan diri membeli oleh-oleh khas Malaysia berupa cokelat dan produk pangan lainnya.

“Para mahasiswa sangat terkesan dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi Kuala Lumpur dan cara pengelolaan destinasi wisata yang profesional di sana,” ujar M. Fauzan Noor. “Hal ini memberikan wawasan baru tentang mekanisme industri pariwisata yang dapat menjadi inspirasi untuk diterapkan di Indonesia,” timpalnya.

Sementara itu, kunjungan industri ini tidak hanya menambah pengetahuan mereka tentang pengelolaan destinasi wisata, tetapi juga memperluas wawasan tentang pentingnya sinergi antara sejarah, budaya, dan modernitas dalam membangun daya tarik pariwisata.

“Setelah menghabiskan waktu 5 hari 4 malam, para mahasiswa kembali ke Tanah Air dengan segudang pengalaman berharga yang akan menjadi bekal dalam perjalanan mereka sebagai calon profesional di industri pariwisata,” tukas M. Fauzan Noor. (de)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button