
DEKADE, SAMARINDA – Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar Pelatihan Keterampilan Berbicara di Depan Umum (Public Speaking). Menariknya, peserta adalah anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang tak lain adalah para ibu. Mereka berasal dari Kelurahan Mesjid, KecamatanSamarinda Seberang.
Kegiatan ini diinisiasi oleh tim pelatihan yang diketuai oleh M. Fauzan Noor, dengan menghadirkan Marga Rahayu sebagai narasumber utama.
Public speaking, yang dikenal sebagai seni berbicara di depan umum, merupakan keterampilan penting yang banyak dibutuhkan. Terutama dalam berbagai acara komunitas. Kegiatan ini diusulkan oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Mesjid yang menyampaikan kebutuhan mereka untuk meningkatkan keberanian dan keterampilan berbicara saat diminta menjadi moderator atau Master of Ceremony (MC).
Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Mesjid, Ida, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi anggotanya. “Pelatihan ini membantu kami menjadi lebih percaya diri saat berbicara di depan umum, baik untuk acara resmi maupun kegiatan sehari-hari,” ujarnya.
Selain itu, Toto Lusianto, selaku Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) yang mewakili Nurlna, Lurah Masjid, juga mengapresiasi program ini. “Kami berterima kasihkepada Polnes atas pelatihan ini. Semoga di masa mendatang, Polnes dapat menghadirkan pelatihan lain yang sesuai dengan tematik jurusan yang ada, sehingga manfaatnya semakin luas,” tuturnya.
TIGA POIN UTAMA PRAKTIK
Marga Rahayu, narasumber pelatihan, mengungkapkan pelatihan ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga memfasilitasi praktik langsung. Setiap peserta diajak mempraktikkan berbicara dengan metode tiga poin Utama.
Diantaranya, pembukaan. Yakni bagaimana memulai pembicaraan dengan percayadiri. Kedua, materi inti. Yaitu menyampaikan pesan dengan jelas dan terstruktur. “Terakhir penutupan, menutup pembicaraan dengan kesan yang kuat,” ucapnya.
Marga Rahayu juga memberikan panduan tentang cara mengatasi perasaan grogi, takut salah, malu, dan kurang percaya diri. Makanya, mereka secara bergantian mencoba berbicara di depan umum dan mendapatkan masukan langsung untuk meningkatkan keterampilannya.
“Pelatihan ini memberikan berbagai manfaat, di antaranya peningkatan kepercayaan diri. Dimana peserta merasa lebih nyaman berbicara di depan banyak orang. Selain itu keterampilan berbicara yang lebih kaik, dimana peserta mampu menyampaikan pesan secara jelas dan terstruktur. Lalu kemampuan mengelola rasa gugup. Peserta memahami cara mengatasi rasa grogi atau takut salah saat tampil,” ulasnya.
Sementara itu, M. Fauzan Noor, Ketua Tim Pelatihan, menyatakan kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini diharapkan dapat memberikan dampak positifbagi ibu-ibu PKK. Tidak hanya dalam mendukung peran mereka di komunitas, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas diri mereka secara keseluruhan.
“Polnes terus berkomitmen memberikan manfaat nyata melalui program pengabdian masyarakat, sekaligus mendukung pemberdayaan komunitas lokal dengan keterampilan yang relevan,” tukasnya. (de)