Cerita

Jejak Imigran Indonesia: Pecahkan Rekor Football Amerika Era 70-an #2

Literasi mengenai Christian Adrian Limahelu –akrab dikenal Chris Limahelu– sebagai atlet football di Amerika Serikat tak banyak ditemukan dalam bahasa Indonesia.

ISTILAH football di Amerika Serikat dan di negara lain –termasuk Indonesia– berbeda. Di sana, football dipakai untuk olahraga American Football. Sementara sepak bola disebut soccer. Football adalah salah satu olahraga paling populer di Negeri Abang Sam –selain baseball dan basket. Laman Wikipedia menulis, kompetisinya paling terkenal di dunia adalah NFL —National Football League.

Di luar NFL, ada kompetisi profesional lain. Namanya adalah The Rose Bowl Game –selanjutnya ditulis Rose Bowl. Jika di NFL dimainkan oleh atlet profesional, maka kompetisi Rose Bowl khusus dimainkan oleh mahasiswa perguruan tinggi. Kompetisi ini sendiri dilakukan di stadion Rose Bowl di Pasadena –California. Stadion Rose Bowl sangat legendaris di Amerika Serikat karena pernah menggelar sejumlah pertandingan olahraga yang bersejarah. Satu diantaranya adalah final Piala Dunia 1994 antara Brasil dan Italia.

Rose Bowl biasanya dimainkan setiap 1 Januari –ketika 1 Januari jatuh pada Minggu, permainan dimainkan pada Senin 2 Januari. Kompetisi ini juga dijuluki sebagai “The Granddaddy of Them All” lantaran menjadi kompetisi football tertua dibanding NFL sejak pertama kali diselenggarakan pada 1902. Awalnya, Rose Bowl hanyalah turnamen kecil yang mempertemukan perguruan tinggi di wilayah timur dan wilayah barat Amerika Serikat.

Rose Bowl lalu digelar saban tahun sejak 1916 dan menjadi kompetisi football antar perguruan tinggi yang paling banyak ditonton masyarakat Amerika Serikat. Rose Bowl sendiri merupakan bagian dari perayaan Tahun Baru yang digagas Pasadena Tournament of Roses Association. Rose Bowl menjadi laga puncak bagi tim football perguruan tinggi yang juara di kompetisi dan wilayah masih-masing, yakni Big Ten Conference dan Pacific-12 (Pac-12) Conference.

Chris Limahelu saat melakukan field goal di salah satu pertandingan bersama USC Trojans. (FOTO: usctrojans.com)

Sejarah Rose Bowl pernah mencatat nama seorang atlet kelahiran Indonesia. Dia adalah Chris Limahelu, yang lahir 16 Oktober 1950 di Kota Ternate –Provinsi Maluku Utara. Chris menghembuskan nafas terakhir pada 7 April 2010 di Los Angeles –California– karena kanker ketika berusia 59 tahun. Kabar kematiannya mengejutkan publik California dan menjadi headline di sejumlah media ternama di Amerika Serikat. Dalam biografi singkatnya, ibunda Chris bernama Juliana. Saudara kandungnya bernama Al, Robert, Frank, Henry Rocky, Patrick, serta saudari perempuan bernama Juliette. Sementara nama sang ayah tidak diketahui.

Chris adalah seorang kicker yang bermain untuk University of Southern California (USC) Trojans yang terletak di Los Angeles –California. Mengenakan nomor punggung 11, Chris tercatat bermain selama musim kompetisi 1973, 1974, dan 1975. Saat itu, USC dipimpin kepala pelatih John McKay yang mengarsiteki tim ini dari 1950 hingga 1975.

Di football, setiap tim memiliki unit khusus yang hanya bertugas menendang bola. Diantaranya Punter, dimana pemain melakukan tendangan Punt yang dilakukan dengan cara bola dari tangan ke kaki lalu menendangnya ke arah tengah lapangan sebelum bola tersebut menyentuh tanah. Unit khusus ini juga diisi placekickerkicker— yang bertugas melakukan kick off, field goal, dan tendangan konversi setelah touchdown. Chris sendiri berperan sebagai kicker.

Bila melihat rata-rata postur tubuh atlet football yang besar dan gempal, perawakan Chris justru kebalikannya. Laiknya orang Indonesia pada umumnya, dia hanya memiliki tinggi 1.65 meter dan berat badan 61 kg. Meski hanya membela USC selama tiga musim, Chris justru membuat rekor tak biasa dalam sejarah Rose Bowl dan USC.

Buku “Buckeye Glory Days: The Most Memorable Games of Ohio State Football” yang ditulis Eric Kaelin, serta buku “The USA TODAY College Football Encyclopedia 2009-2010” yang ditulis Bob Boyles dan Paul Guido, mencatat rekor fantastis Chris di sejumlah pertandingan. Diantaranya yang diingat publik Amerika Serikat adalah field goal Chris sejauh 47 yard di pertandingan Rose Bowl pada 1974 melawan Ohio State Buckeyes –musim kompetisi kedua Chris bersama USC. Jarak tendangan itu ternyata menjadi field goal terpanjang kedua dalam sejarah Rose Bowl saat itu. Bahkan yang pernah diciptakan USC –kabarnya memecahkan rekor field goal USC yang telah bertahan selama 64 tahun.

Dalam permainan footbal, pemain memang tidak hanya bisa menciptakan gol –poin– melalui touchdown. Yakni saat pemain membawa lari bola atau menangkap lemparan bola di bagian end zone –garis terakhir– lawan. Gol juga bisa diciptakan melalui field goal –dalam bahasa Indonesia berarti gol lapangan– yang dilakukan dengan cara menendang bola agar melewati dua tiang gawang di bagian belakang end zone lawan.

Chris Limahelu dalam sebuah paket penjualan di eBay. (FOTO: eBay)

Sebenarnya, di akhir karirnya di USC, Chris telah mencetak tiga dari lima field goal terpanjang dalam sejarah USC. Rekor Chris itu kemudian dipatahkan Steve Jordan –52 yard– saat melawan Stanford pada 1982 dan saat melawan Washington State University Cougars pada 1983. Rekor Jordan kemudian dipecahkan kembali oleh Don Shafer –60 yard– pada 1985 saat melawan melawan University of Notre Dame Fighting Irish.

Kami mencoba menelisik catatan pertandingan berbahasa Inggris antara USC dan Buckeyes saat itu. Diketahui, pertandingan kedua tim terjadi di Rose Bowl edisi ke 60 yang dilaksanakan Selasa 1 Januari 1974. Dalam pertandingan itu, USC harus menerima kekalahan saat melawan Buckeyes dengan skor 21-42. Namun, Chris memberikan sumbangsih besar bagi USC dengan mencetak dua field goal. Yakni saat kuarter pertama sejauh 47 yard, dan saat kuarter kedua sejauh 42 yard. Di kuarter ketiga, tendangan konversi Chris menjadi pelengkap touchdown yang dilakukan Davis setelah berlari sepanjang jarak 1 yard.

Dalam catatan pertandingan lain berbahasa Inggris yang kami temukan, kedua tim sebenarnya bermain imbang saat quarter pertama. Buckeyes kemudian mendominasi permainan di quarter kedua. Kebangkitan USC terjadi di quarter ketiga saat memimpin skor 21-14. Sayang, keunggulan itu tidak dapat dipertahankan di kuarter keempat. Buckeyes berbalik dengan melakukan empat kali touchdown dan menutup pertandingan dengan skor 21-42. Meski USC kalah, dalam pertandingan itu Chris meciptakan rekor yang diingat sampai saat ini oleh publik California. (fa)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button